KALTENGLIMA.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan perlunya tambahan fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif atau RDF Plant selain yang sudah dibangun di Rorotan, Jakarta Utara.
Menurutnya, kapasitas RDF Rorotan belum cukup untuk menangani volume sampah yang dihasilkan Jakarta, yang mencapai hampir 8.000 ton per hari.
Rano menjelaskan bahwa RDF Rorotan hanya mampu mengolah sekitar 2.500 ton sampah per hari, sementara sisanya masih harus dibuang ke TPST Bantargebang di Bekasi.
Baca Juga: Wagub Rano Dorong Pemakaian GPS pada Alat Berat untuk Atasi Banjir di Jakarta
Ia menilai bahwa ketergantungan pada Bantargebang tidak akan menyelesaikan masalah sampah Jakarta secara jangka panjang.
Oleh karena itu, ia mendorong pembangunan RDF di wilayah lain agar sampah dapat dikelola langsung di masing-masing daerah tanpa harus dikirim ke lokasi lain.
Dengan adanya RDF di beberapa wilayah, seperti Jakarta Utara dan Jakarta Barat, pengelolaan sampah dapat lebih efisien dan tidak perlu melintasi kota.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Pengoplosan Beras Bulog di Depok, Satu Pelaku Diamankan
Hal ini akan membantu mengurangi beban penumpukan sampah di satu lokasi tertentu serta mengoptimalkan kapasitas pengolahan yang tersedia.
Meskipun demikian, Rano belum dapat memastikan kapan RDF baru akan dibangun.
Ia menegaskan bahwa perencanaan lebih lanjut masih diperlukan dan akan dibahas bersama Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Sherly Tjoanda Jadi Gubernur Terkaya di Indonesia yang Dilantik Presiden Prabowo, Segini Hartanya
Menurutnya, masalah sampah di Jakarta sudah berlangsung lama dan perlu diselesaikan dengan keputusan yang berani, termasuk mempercepat pembangunan infrastruktur pengolahan sampah yang lebih merata di seluruh wilayah ibu kota.