KALTENGLIMA.COM - Banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Padangsidimpuan telah menyebabkan dampak yang signifikan.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat bahwa sebanyak 495 rumah mengalami kerusakan akibat luapan air.
Berdasarkan laporan yang diterima pada Minggu, 17 Maret, tingkat kerusakan rumah dikategorikan menjadi tiga, yakni 164 rumah rusak berat, 103 rumah rusak sedang, dan 228 rumah rusak ringan.
Baca Juga: KPK sebut Ada Uang Rp2,6 Miliar Disembunyikan saat OTT di OKU Sumsel
Selain merusak rumah warga, bencana ini juga berdampak pada fasilitas umum, termasuk satu sekolah dan satu rumah ibadah yang mengalami kerusakan sedang dan ringan.
Banjir dan longsor terjadi di enam kecamatan, yakni Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Angkola Julu, Padangsidimpuan Tenggara, dan Hutaimbaru.
Beberapa kelurahan dan desa yang terdampak antara lain Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Aek Tampang, serta Desa Rimba Shoping dan Desa Pulo Bauk.
Baca Juga: Kemenpora dan Kemenkeu Kerjasama Bahas Anggaran Olahraga
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyebutkan bahwa data ini masih bersifat sementara.
BPBD bersama pihak terkait telah melakukan langkah-langkah penanganan, termasuk evakuasi warga terdampak, operasi pencarian korban hilang, serta pemenuhan kebutuhan dasar.
Selain itu, tim gabungan juga mendirikan posko, melakukan perencanaan penanganan darurat, dan membersihkan material akibat banjir.
Baca Juga: Terganggu Saat Dibanguni Sahur, Pria di Bogor Getok ABG Pakai Airsoft Gun
Saat ini, ketinggian air di enam kecamatan yang terdampak telah menurun, dan warga bersama pemerintah serta relawan terus berupaya memulihkan kondisi daerah tersebut.