KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim bantuan untuk membantu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Myanmar pada besok sore.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan bahwa selain memberikan bantuan kemanusiaan, pemerintah juga berkomitmen untuk membantu rekonstruksi rumah-rumah WNI yang terdampak gempa di negara tersebut.
Menurut Pratikno, tim bantuan yang dikirim tidak hanya bertugas dalam penanganan darurat, tetapi juga akan berkontribusi dalam proses pembangunan kembali tempat tinggal yang rusak akibat bencana.
Baca Juga: Korban Gempa Myanmar Bertambah: 1.700 Meninggal, 3.400 Cedera, 300 Belum Ditemukan
Pernyataan ini ia sampaikan setelah menghadiri acara Gema Takbir Akbar Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Minggu, 30 Maret 2025.
Selain itu, bantuan logistik bagi para korban akan dikirim secara bertahap. Pratikno menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan rapat koordinasi tingkat menteri untuk membahas langkah-langkah dalam menangani WNI yang terdampak gempa di Myanmar.
Ia menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah pengiriman tim penyelamatan dari Basarnas untuk membantu evakuasi korban.
Baca Juga: Sebagian Negara Besar Arab Rayakan Lebaran 30 Maret
Dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, juga telah disepakati bahwa kebutuhan paling mendesak meliputi tempat penampungan sementara, obat-obatan, serta tenaga medis.
Sebelumnya, berdasarkan laporan AFP, gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang wilayah barat laut kota Sagaing, Myanmar tengah, pada Jumat, 28 Maret 2025. Gempa ini menyebabkan kerusakan besar di berbagai wilayah Myanmar.
Guncangan yang kuat juga berdampak di Thailand, menyebabkan kerusakan parah, termasuk runtuhnya sebuah gedung pencakar langit yang masih dalam tahap konstruksi.
Baca Juga: KRI Banjarmasin-592 Antarkan 315 Pemudik ke Dermaga Madura
Akibat bencana tersebut, setidaknya tujuh orang dilaporkan tewas di Thailand, sementara upaya pencarian korban masih terus berlangsung.
Sementara itu, pemodelan yang dilakukan oleh Badan Geologi Amerika Serikat (US Geological Service/USGS) memperkirakan bahwa gempa di Myanmar berpotensi menewaskan lebih dari 10 ribu orang.