KALTENGLIMA.COM - Jembatan Mahakam I di Samarinda, Kalimantan Timur, kembali mengalami insiden setelah sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara menabraknya pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 23.30 WITA.
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Patroli, dan Penjagaan KSOP Samarinda, Yudi Kusmiyanto, menyatakan bahwa tim dari KSOP telah berada di lokasi untuk meninjau dan berkoordinasi terkait kejadian tersebut.
Dugaan sementara, insiden ini terjadi akibat tali penarik tongkang yang putus, sehingga ponton bermuatan batu bara terbawa arus dan menghantam fender bulat di pilar keempat jembatan.
Baca Juga: Cegah Penularan Malaria, Dinkes Tangerang Ajak Aksi Bersama Masyarakat
Benturan tersebut menyebabkan kerusakan pada bagian safety fender, yang berfungsi melindungi pilar jembatan dari benturan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, dua anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz dan Sapto Setyo Pramoni, bersama dengan personel Pol Airud, tim KSOP, serta pihak terkait lainnya, telah melakukan peninjauan langsung di lokasi kejadian pada pagi hari.
Warga Samarinda juga sempat mengabarkan lewat media sosial mengenai ponton batu bara yang hanyut di bawah jembatan sebelum terdengar suara benturan keras.
Baca Juga: Nenek 74 Tahun Dilaporkan Hilang, Tim SAR Gabungan Fokus Pencarian di Kebun
Jembatan Mahakam I memang sering menjadi korban tabrakan kapal tongkang, dengan insiden terakhir terjadi pada 16 Februari 2025, saat tongkang bermuatan kayu sengon menabrak fender pilar ketiga.
Jembatan ini dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) pada 1982 dan diresmikan Presiden Soeharto pada 2 Agustus 1986.
Dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter, dan tinggi lima meter, jembatan ini dibangun dengan konstruksi baja bergaya arsitektur Belanda serta dilengkapi jalur pejalan kaki di kedua sisinya.