KALTENGLIMA.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyampaikan bahwa penyelidikan terhadap insiden ledakan amunisi milik TNI AD di Garut sempat dihentikan sementara.
Ia menyebut penghentian itu dilakukan karena kondisi sudah mulai gelap, dan proses investigasi akan dilanjutkan kembali pada keesokan paginya.
Brigjen TNI Wahyu menjelaskan bahwa proses penyelidikan yang dilakukan sejak hari kejadian mencakup pemeriksaan lokasi ledakan serta interogasi terhadap pihak-pihak terkait dalam kegiatan pemusnahan amunisi. Namun, ia belum dapat menyampaikan hasil sementara dari penyelidikan tersebut.
Baca Juga: Korban Longsor di Samarinda Berhasil Ditemukan Semua Oleh Tim SAR
Dalam kronologi kejadian, dijelaskan bahwa ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi oleh personel Gudang Pusat Amunisi III di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut. Awalnya, kegiatan berlangsung sesuai prosedur dan dianggap aman.
Namun, saat personel tengah memusnahkan detonator di lubang ketiga, terjadi ledakan mendadak yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.