KALTENGLIMA.COM - Hari ini, ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah titik strategis di Jakarta.
Untuk mengantisipasi situasi, aparat gabungan sebanyak 2.554 personel telah disiagakan.
Rinciannya meliputi 1.913 personel dari Polda Metro Jaya, 230 personel dari Polres Metro Jakarta Pusat, 320 personel TNI, dan 91 personel dari Pemda DKI Jakarta.
Baca Juga: Stand Barito Utara Tampilkan Produk Unggulan Pada Pagelaran Kalteng Expo 2025
Sementara itu, pihak kepolisian juga telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi-lokasi aksi. Menurut AKBP Argo Wiyono selaku Wadirlantas Polda Metro Jaya, rekayasa ini bersifat situasional dan hanya akan diterapkan bila diperlukan.
Polisi juga siap mengawal pergerakan massa dari wilayah aglomerasi ke titik-titik unjuk rasa agar arus lalu lintas tetap terkendali. Argo mengimbau masyarakat untuk menghindari wilayah sekitar lokasi aksi guna mencegah terjebak kemacetan.
Aksi protes akan dilakukan di lima lokasi, yaitu di depan Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, Gedung DPR RI, kantor-kantor perusahaan aplikasi, dan lokasi-lokasi lain yang berkaitan dengan operasional aplikator.
Baca Juga: Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Apresiasi dan Dukung Produk Lokal Kabupaten Barito Utara
Unjuk rasa dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB dan akan berlangsung hingga tuntutan para demonstran dipenuhi.
Sebagai bentuk solidaritas dan tekanan, para pengemudi ojol dan taksi online akan menghentikan layanan dengan mematikan aplikasi selama aksi berlangsung.
Oleh karena itu, Asosiasi Ojol Garda Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pemesanan layanan transportasi, makanan, atau pengiriman barang melalui aplikasi selama periode tersebut.
Adapun tuntutan utama yang disuarakan oleh massa ojol dalam aksi ini mencakup lima poin penting.