KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mengumumkan bahwa rencana pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dibatalkan karena investor yang sebelumnya berkomitmen mendanai proyek tersebut tiba-tiba menghilang.
Kepala Bapperida Lombok Tengah, Lalu Wiranata, menyatakan bahwa peletakan batu pertama telah dilakukan bersama investor asal Tiongkok pada tahun 2022, dengan target penyelesaian di 2025.
Namun, karena tidak ada kejelasan dari pihak perusahaan, proyek pun dihentikan, dan kini pemerintah daerah berharap pemerintah provinsi bisa mencarikan investor pengganti.
Baca Juga: Ade Armando Terpilih Sebagai Komisaris PT PLN Nusantara Power
Rencana pembangunan kereta gantung ini semula ditujukan untuk menunjang sektor pariwisata, khususnya dalam mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Pemerintah daerah meyakini bahwa jika kereta gantung berhasil dibangun, akan meningkatkan jumlah wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan aktivitas usaha kecil dan menengah di sekitar lokasi wisata.
Baca Juga: Murung Raya Dapat Jatah Satu Sekolah Rakyat, Cek Desanya
Lokasi pembangunan kereta gantung direncanakan berada di kawasan hutan lindung Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, dengan luas area sekitar 500 hektar dan panjang lintasan 10 kilometer.
Proyek senilai Rp2,2 triliun ini dirancang memiliki fasilitas pendukung, dengan titik akhir kereta gantung berada dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.
Saat peletakan batu pertama dilakukan pada akhir 2022, Gubernur NTB menyebut proyek ini akan menjadi daya tarik wisata baru yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan alam Lombok tanpa harus mendaki Gunung Rinjani secara langsung.