nasional

Duka di Kaki Gunung Bromo, 8 Wisatawan Tewas dan Banyak yang Terluka

Senin, 15 September 2025 | 10:00 WIB
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember mengalami kecelakaan tragis di Probolinggo. Insiden yang diduga akibat rem blong ini menewaskan delapan orang dan melukai puluhan lainnya. (HO/KLIKTIMES.COM/FB)

KALTENGLIMA.COM - Tujuh dari delapan korban kecelakaan tragis di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, yang merupakan rombongan keluarga tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, telah dimakamkan di Jember, Jawa Timur, pada Minggu malam, 14 September.

Mereka adalah Bela Puteri Kayila Nurjati berusia 10 tahun, Hendra Pratama berusia 37 tahun, Arti Wibowati berusia 34 tahun, Wardatus Soleha berusia 35 tahun, Aiza Fahrani Agustin berusia 7 tahun, Desi Eka Agustini berusia 33 tahun, dan Nasha Azkiya Naygara berusia 14 tahun.

Sementara itu, satu korban lain bernama Hesti Purba Wredhamaya yang berusia 39 tahun dimakamkan di Madiun sesuai dengan keinginan keluarga.

Baca Juga: Lerai Keributan di Restoran, Anggota TNI di Wonosobo Kehilangan Nyawa

Pemilik RSBS Jember, Faida, menyampaikan bahwa total korban jiwa dalam kecelakaan ini mencapai delapan orang, terdiri dari karyawan RSBS beserta anggota keluarganya, termasuk tiga anak-anak.

Sebelum dimakamkan, tujuh jenazah terlebih dahulu dibawa ke halaman parkir RSBS untuk dishalati oleh para karyawan, keluarga, dan kerabat yang sudah berkumpul sejak sore hari setelah mendengar kabar musibah tersebut.

Usai dishalati, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan di pemakaman sekitar rumah duka.

Baca Juga: Penempatan Kodam XXII/Tambun Bungai di Kalteng Mendapat Sambutan Positif dari Gubernur Agustiar Sabran

Selain korban meninggal, ada 17 orang yang mengalami luka sedang hingga berat. Sebanyak 15 orang dirawat di RSBS, sedangkan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Tongas dan RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo karena kondisi kritis mereka belum memungkinkan untuk dipindahkan.

Beberapa korban luka berat juga memerlukan tindakan operasi, sehingga pihak RSBS melakukan perawatan intensif secara maksimal.

Faida berharap agar kedua korban yang masih dalam kondisi kritis dapat segera pulih sehingga bisa dipindahkan ke RSBS untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Remaja Terseret Ombak di Pantai Cinangka, Tim SAR Lakukan Pencarian

Faida menambahkan bahwa keberangkatan sejumlah karyawan RSBS bersama keluarga mereka ke Gunung Bromo bukanlah kegiatan resmi rumah sakit, melainkan inisiatif pribadi para karyawan untuk merayakan kelulusan usai menyelesaikan pendidikan S-1.

Dari delapan korban yang meninggal, terdapat satu keluarga yang kehilangan tiga anggotanya sekaligus, yaitu Hendra Pratama bersama istri dan anaknya.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB