KALTENGLIMA.COM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan bahwa tim gabungan penyelamat berhasil menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny yang runtuh pada Senin (29/9).
Dari total titik tersebut, delapan korban berada dalam kondisi dengan tingkat kesadaran hitam, sedangkan tujuh lainnya berada pada tingkat kesadaran merah.
Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan bahwa dari tujuh korban berstatus merah, enam di antaranya terjebak di bagian kolom samping atau zona A2 yang sulit diakses secara langsung.
Baca Juga: Jasad Korban yang Tewas Akibar Runtuhan Ponpes di Sidoarjo Dipulangkan ke Babel
Mereka hanya bisa dijangkau melalui celah kecil di kolom utama. Sementara satu korban lainnya terletak di dekat kolom utama atau zona A1, masih responsif tetapi tidak mampu bergerak karena tertimpa bordes.
Dalam 72 jam pertama pascakejadian, tim SAR gabungan fokus untuk mengevakuasi korban berstatus merah dengan memberikan bantuan oksigen, makanan, hingga infus secara berkala.
Komunikasi dengan korban dilakukan melalui suara, sementara pemantauan visual menggunakan kamera khusus yang dapat menjangkau celah reruntuhan.
Baca Juga: Gempa Susulan Terjadi di Sumenep Madura
Hingga kini, 11 korban sudah berhasil dievakuasi, tiga di antaranya meninggal dunia. Namun, jumlah pasti korban yang masih terjebak belum dapat dipastikan karena 15 titik yang ditemukan bukanlah jumlah final seluruh korban di bawah reruntuhan.