nasional

Anggota DPR F-PDIP Beri Kuliah Master di Kampus AS: Bahas Konferensi Asia-Afrika

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:03 WIB
Kepala Bidang Sejarah DPP PDIP Bonnie Triyana

KALTENGLIMA.COM - Anggota DPR dari Fraksi PDIP yang juga sekaligus Sejarawan Bonnie Triyana memberikan kuliah master di Department History, California State University, Sacramento, Amerika Serikat (AS). Pada kunjungan akademik tersebut, Bonnie membahas relevansi Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 sebagai inspirasi gerakan pembebasan global.

"Saya diundang mengajar di kelas master di Department History, California State University, di Sacramento, AS," kata Bonnie Triyana dalam keterangannya, Sabtu (11/10/2025).

Kelas yang diampu oleh Prof. Dr. Michael Vann, seorang ahli sejarah Vietnam dan Indonesia tersebut menjadi forum diskusi mendalam tentang warisan pemikiran diplomatik Indonesia. Dalam materi yang disampaikannya, Bonnie Triyana memaparkan bagaimana gerakan pembebasan bangsa-bangsa di Asia-Afrika, termasuk Palestina, diinisiasi oleh Bung Karno melalui KAA di Bandung pada 1955.

Baca Juga: Ternyata Bau Mulut Bisa Jadi Peringatan Tersembunyi Sakit Jantung, Ini Cirinya!

"Spirit Bandung 1955 menjadi inspirasi banyak aktivis pembebasan bangsa-bangsa terjajah. Bahkan Spirit Bandung juga menginspirasi Malcolm X, aktivis kulit hitam di Amerika Serikat untuk memperjuangkan kesetaraan bagi kaumnya di Amerika," jelasnya.

Ia menekankan mengenai Konferensi Asia-Afrika yang tidak hanya berdampak regional, namun juga meluas ke pergerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Pengaruh gerakan solidaritas tersebut, menurut Bonnie, bahkan berhasil menjangkau Amerika Latin.

"Gerakan pembebasan bangsa Asia-Afrika juga menggalang solidaritas bangsa Amerika Latin yang mengalami penindasan, sehingga pada tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Trikontinental di Havana, Kuba sebagai kelanjutan dari KAA di Bandung 1955," urainya.

Baca Juga: Gejala Red Flag Kanker yang Dapat Muncul Usai Makan, Hati-hari Jika Mengalaminya!

"Gerakan pembebasan ini satu per satu dilumpuhkan. Di Indonesia terjadi peristiwa 1965, Patrice Lumumba, pemimpin Congo yang mendukung gerakan ini dibunuh dan di beberapa negara Afrika terjadi perebutan kekuasaan dari pemerintahan yang progresif menjadi pemerintahan yang lunak pada kepentingan Barat," lanjut anggota DPR dari Dapil Banten I itu.

Meskipun telah menghadapi berbagai tantangan, Bonnie tetap menekankan semangat pembebasan tersebut tetap relevan dalam konteks global saat ini.

"Semangat pembebasan Asia-Afrika dan Amerika Latin masih relevan sampai hari ini di mana banyak terjadi ketimpangan sosial dan ekonomi antara negeri-negeri di belahan dunia utara dengan selatan," tambahnya.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB