KALTENGLIMA.COM - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan fokus pengentasan kemiskinan melalui dua strategi utama, yaitu penguatan sektor pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Upaya ini dibahas dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (5/11), dengan tujuan memutus mata rantai kemiskinan secara sistematis.
Strategi pertama menekankan penguatan pendidikan, salah satunya melalui pembangunan Sekolah Rakyat.
Baca Juga: Malas Tapi Produktif, 7 Kebiasaan Santai yang Justru Bikin Hidup Lebih Efisien
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjelaskan bahwa pendidikan menjadi bagian integral dalam mengatasi pengangguran dan menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan.
Strategi kedua difokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan vokasi.
Pemerintah berharap alumni SMA dan SMK dapat lebih cepat terserap di pasar kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: Comeback Manis! Ole Romeny Akhirnya Tampil Lagi Bersama Oxford United
Untuk itu, balai pelatihan kerja pemerintah maupun swasta akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan calon pekerja.
Selain itu, Presiden Prabowo memerintahkan revitalisasi sekolah vokasi dan penyusunan kurikulum yang berorientasi pada persiapan dunia kerja.
Kemampuan bahasa asing, seperti Inggris dan Arab, akan menjadi bagian dari kurikulum wajib, selain keterampilan teknis yang dibutuhkan di pasar global.
Baca Juga: FIFA Luncurkan Penghargaan Baru “FIFA Peace Prize” untuk Tokoh Perdamaian Dunia
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menekankan pentingnya sinergi antara sektor pendidikan dan dunia kerja.
Penyiapan tenaga kerja akan mencakup berbagai level teknologi, dari dasar hingga tinggi, agar calon pekerja siap menghadapi tantangan di dalam maupun luar negeri, sekaligus meningkatkan kualitas daya saing bangsa.