KALTENGLIMA.COM - Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) menyampaikan bahwa durian asal Indonesia mulai menarik perhatian dunia dan muncul sebagai salah satu kekuatan baru dalam industri durian global.
Peningkatan permintaan internasional serta langkah kerja sama dengan berbagai negara dinilai semakin membuka peluang bagi komoditas ini.
Sekjen Apdurin, Aditya Pradewo, mengatakan bahwa Indonesia dan General Administration of Customs of China (GACC) telah menandatangani protokol ekspor durian beku pada 25 Mei 2025, dan delapan perusahaan telah berhasil lolos verifikasi untuk mengekspor durian ke Tiongkok.
Baca Juga: Kejagung Bakal Lakukan Penggeledahan Kasus Dugaan Korupsi Pajak 2016–2020
Dalam forum Internasional untuk inovasi dan pengembangan durian yang digelar bersamaan dengan China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai pada 10 November 2025, komoditas durian Indonesia dipastikan memiliki peluang besar di pasar global.
Keterlibatan Apdurin dalam forum tersebut bertujuan memperkenalkan durian Indonesia lebih luas ke pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani di dalam negeri.
Kolaborasi lintas lembaga, mulai dari Kementerian Pertanian hingga perwakilan RI di Tiongkok, turut membantu terbukanya akses ekspor ke negara tersebut.
Baca Juga: Arsip Pencalonan Jokowi Dimusnahkan, KIP Tegur Keras KPU Surakarta
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi durian nasional pada 2024 mencapai 1,96 juta ton, menjadi angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Indonesia memiliki sejumlah sentra produksi seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan 21 dari 27 spesies durian dunia berasal dari tanah air menurut BRIN.
Dengan meningkatnya permintaan global, terutama dari Tiongkok dan negara ASEAN, serta keragaman varietas dan kualitas yang unik, Indonesia dipandang siap menjadi pemasok durian berkelanjutan untuk segmen pasar premium.