KALTENGLIMA.COM - Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menyoroti perlunya respons cepat dari aparat kepolisian dalam menangani kasus penculikan anak, merujuk pada kasus tragis Alvaro Kiano Nugroho yang hilang selama delapan bulan sebelum ditemukan meninggal dunia. Ia berharap Polri dapat bekerja lebih sigap dan proaktif dalam menghadapi kasus serupa.
Saan juga menyebut bahwa pimpinan DPR akan meminta Komisi III DPR RI untuk mendorong peningkatan langkah-langkah penanganan oleh kepolisian serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai lembaga, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinannya atas kasus Alvaro yang dinyatakan hilang sejak Maret 2025.
Baca Juga: Kekurangan Peneliti, Peluang Formasi BRIN Bakal Dibuka pada Seleksi CPNS 2026
Ia menilai kasus penculikan dan pembunuhan anak ini sebagai situasi darurat yang membutuhkan penanganan serius dan komprehensif dari negara.
Menurut Puan, upaya mencegah kasus serupa tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga atau institusi pendidikan, tetapi juga memerlukan keterlibatan penuh dari aparat negara.
Karena itu, DPR akan meminta komisi terkait untuk memanggil pihak-pihak berwenang dan mengevaluasi prosedur agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga: Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan Lima Wisatawan China di Buleleng
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memaparkan kronologi kematian Alvaro yang diduga dilakukan ayah tirinya, Alex Iskandar.
Berdasarkan pengakuan tersangka, peristiwa itu berawal saat ia menculik Alvaro dari sebuah masjid di kawasan Bintaro. Ketika korban menangis tanpa henti, Alex diduga membekapnya hingga meninggal dunia.
Polisi kemudian menemukan jasad Alvaro pada 23 November di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Beberapa waktu setelah ditahan, Alex dikabarkan mengakhiri hidupnya di dalam sel tahanan.