KALTENGLIMA.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan tiga tersangka baru dalam penyidikan kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja di Kementerian Ketenagakerjaan.
Salah satu yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Chairul Fadly Harahap, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kesehatan Kerja.
Dua pejabat lainnya yang turut ditetapkan sebagai tersangka ialah Haiyani Rumondang selaku Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 serta Sunardi Manampiar Sinaga yang menjabat Kepala Biro Hubungan Masyarakat kementerian tersebut.
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Bali Siaga Cuaca Ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 93S
Ketiganya juga telah dicegah bepergian ke luar negeri karena diduga menikmati aliran dana hasil pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi K3, termasuk adanya dugaan keterlibatan dalam alur perintah yang berkaitan dengan praktik tersebut.
Penetapan ini merupakan bagian dari pengembangan penyidikan setelah sebelumnya KPK telah menetapkan 11 tersangka usai operasi tangkap tangan yang mengamankan 14 orang, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer.
Dalam daftar tersangka sebelumnya terdapat sejumlah pejabat dan pihak terkait di lingkungan Kemenaker, termasuk koordinator bidang, direktur, sub-koordinator, serta dua pihak dari PT KEM Indonesia.
Baca Juga: Usai Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi, Wakil Wali Kota Erwin Kini Dirawat di RS
Dalam proses penyidikan, Immanuel Ebenezer disebut menerima dana sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024 yang digunakan untuk renovasi rumah serta menerima satu unit motor Ducati.
Ia juga diduga menyembunyikan tiga mobil mewah yang ditemukan KPK, yakni Mercedes Benz, Land Cruiser, dan BAIC, sebagai bagian dari upaya menutupi penerimaan gratifikasi dan pemerasan selama menjabat.