nasional

BMKG Perkuat Mitigasi Bencana dengan Pengembangan Sistem IBF

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:39 WIB
Ilustrasi cuaca buruk (Pexels/ Nikolett Emmert)

KALTENGLIMA.COM - BMKG terus memperkuat pengembangan sistem prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast sebagai bagian dari upaya meningkatkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan bahwa pengembangan ini didukung oleh jaringan pemantauan cuaca, gempa bumi, dan tsunami yang semakin andal dengan lebih dari 10.000 alat pantau yang tersebar di seluruh Indonesia dan dipantau melalui 191 unit pelaksana teknis serta stasiun BMKG.

Dengan sistem tersebut, BMKG tidak hanya memberikan informasi terkait potensi kejadian cuaca, tetapi juga menganalisis kemungkinan dampak yang dapat dirasakan masyarakat.

Baca Juga: 1 Kompi Berapa Orang? Ini Penjelasannya dalam Sistem Militer

Sepanjang tahun 2025, tercatat lebih dari 40.000 kejadian gempa bumi, di mana 917 gempa dirasakan oleh masyarakat dan 24 di antaranya menimbulkan kerusakan, sehingga menjadi dasar penting dalam penguatan sistem peringatan dini berbasis dampak.

Selain itu, BMKG juga mengoperasikan alat pendeteksi petir di 38 UPT untuk memantau lokasi dan intensitas petir guna mendukung analisis cuaca ekstrem.

Melalui pendekatan IBF, informasi prakiraan cuaca dilengkapi dengan analisis risiko serta rekomendasi langkah antisipasi yang mempertimbangkan unsur bahaya, keterpaparan, dan kerentanan, sehingga diharapkan dapat membantu berbagai sektor dalam perencanaan kegiatan sekaligus menekan risiko bencana hidrometeorologi, sejalan dengan standar internasional yang ditetapkan Organisasi Meteorologi Dunia dan kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pengurangan risiko bencana.

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB