Ketum PP Muhammadiyah Masuk 100 Dalam Ilmuwan Sosial Terbaik Dunia

photo author
- Selasa, 15 Februari 2022 | 09:44 WIB
Prof. Haedar Nashir saat pidato engukuhan Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Deni Hariadi)
Prof. Haedar Nashir saat pidato engukuhan Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Deni Hariadi)

kaltenglima.com - Muhammadiyah kembali menorehkan sejarah germilang dalam dunia ilmu pengetahuan. Tak tanggung-tanggung prestasi ini diraih langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M. Si dinobatkan sebagai ilmuan bidang ilmu sosial terbaik dunia di Indonesia tahun 2022.

Perangkingan tersebut dikeluarkan oleh AD Scientific Index 2022, Rangking for Scientist University, Subject, Country, Region, World. Beberapa tokoh baik dari dalam maupun luar Persyarikatan apresiatif atas capaian Haedar tersebut. Pasalnya di tengah kesibukannya menahkodai Muhammadiyah, memimpin umat dengan berjibun agenda, ia masih sempat menjadi ilmuan sosial top di Indonesia.

“Nderek bingah dan bangga kepada Prof Ketum atas anugerahnya. Semoga selalu sehat rahayu dalam mengemban amanat Persyarikatan,” tulis Prof Ruhaini Dzuhayatin guru besar UIN  Suka Yogyakarta, di kutip dari laman suara Muhammadiyah, Selasa (15/2/2022)..
 
Sebanyak 743.755 ilmuwan dari 14.194 perguruan tinggi di 216 negara masuk dalam pemeringkatan ini. Sedang 1.273 merupakan ilmuan dari Indonesia. Pemeringkatan ilmuwan terbaik di dunia ini disusun berdasarkan total skor indeks-h. Indeks-h sendiri adalah tolok ukur ilmuwan berdasarkan karya ilmiah yang paling banyak dikutip dan jumlah kutipan yang diterima dari publikasi lain.

Cakupannya meliputi bidang ilmu pertanian dan kehutanan, seni, desain dan arsitektur, bisnis dan manajemen, ekonomi, ekonometri, pendidikan, teknik dan teknologi, sejarah, filsafat, teologi, hukum dan ilmu hukum, ilmu kedokteran dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu sosial.

Presasi ini merupakan capain yang membanggakan bagi warga Persyarikatan Muhammadiyah. Sekaligus sebagai teladan bahwa kader ideal itu bukan hanya aktif berkegiatan, tetapi juga harus berilmu terlebih menjadi ilmuan.

Sebab Muhammadiyah sebagai organisasi modern sudah semestinya tampil lebih unggul dalam banyak hal terutama dalam ilmu pengetahuan dalam dunia teknologi informasi dan digitalisasi.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X