Anggota Komisi VII DPR RI Kritik Kebijakan Pemerintah, Mulyanto : Jangan Tambah Beban Baru Masyarakat

photo author
- Rabu, 16 Februari 2022 | 09:15 WIB
Anggota DPR RI Mulyanto (Twitter @pakmul63)
Anggota DPR RI Mulyanto (Twitter @pakmul63)
 
kaltenglima.com - Saat ini kasus positif harian Covid-19 varian Omicron sedang tinggi, melebihi puncak persebaran Covid-19 varian Delta di Juli 2021. Pemerintah diharapkan, dapat memahami kondisi itu dengan tidak membuat kebijakan yang makin memberatkan masyarakat
 
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, Sabtu (12/2/2022). Kebijakan itu dinilai tidak tepat.
 
Menurutnya, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, seharusnya pemerintah lebih banyak memberikan bantuan kepada masyarakat agar daya beli dan kondisi ekonomi mereka lebih baik.
 
"Bukan malah menambah beban baru yang membuat kehidupan mereka lebih susah," kata Mulyanto dikutip dari Harianhaluan.com, Senin (14/2/2022).
 
Saat ini kasus positif harian Covid-19 varian Omicron sedang tinggi, melebihi puncak persebaran Covid-19 varian Delta di Juli 2021. 
 
“Pemerintah seperti tidak punya perasaan. Di saat masyarakat sedang kesulitan menghadapi Omicron malah menaikan harga BBM. Meskipun itu adalah BBM yang tidak disubsidi pemerintah," tegas Mulyanto.
 
Artinya, ulas Mulyanto,  pemerintah memandang masyarakat sebagai pasar untuk mendapatkan keuntungan. Bukan sebagai warga negara yang perlu dilindungi dan dipenuhi kebutuhan hidupnya.
 
Politisi PKS itu menyebut harga BBM di Indonesia saat ini sudah sangat mahal. Dia membandingkan harga BBM RON 95 di Malaysia yang dijual dengan harga setara Rp7.051/liter. Sedangkan RON 97 dijual dengan harga setara Rp10.735/liter.
 
Sementara di Indonesia BBM RON 92 dibanderol dengan harga Rp9.000 sampai 9.400/liter. Sedangkan jenis Pertamax Turbo dengan RON 98 dijual seharga Rp 12.000-12.400/liter.
 
Seperti diberitakan harianhaluan.com, dengan judul https://www.harianhaluan.com/news/pr-102672989/naikkan-harga-bbm-nonsubsidi-mulyanto-pemerintah-tak-berperasaan, pemerintah nyaris tidak punya alasan yang tepat untuk menaikan harga BBM bersubsidi sekarang.
 
Selain karena pandemi yang sedang meningkat, dulu waktu harga minyak dunia turun, pemerintah tidak menurunkan harga BBM di dalam negeri.
 
"Jadi sangat tidak adil kalau sekarang pemerintah serta-merta menaikkan harga jual BBM nonsubsidi ketika harga minyak dunia naik. Pemerintah seperti tidak hadir dalam urusan ini. Soal ini diserahkan pada mekanisme pasar. Pemerintah jangan berbisnis dengan rakyat,” tukas Mulyanto.***
(penulis Syafril Amir/harianhaluan.com)
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X