Waspada Bumi Terancam Kepunahan Massal

photo author
- Rabu, 16 Februari 2022 | 22:24 WIB
ILustrasi
ILustrasi

kaltenglima.com- Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Tim peneliti dari University of Hawai'i di Mānoa dan Muséum National d'Histoire Naturelle di Paris mengungkapkan bumi saat ini mendapatkan ancaman baru selain pandemi Covid-19 yaitu ancaman kehidupan di bumi yang sedang berada dalam ambang kepunahan massal.

Berdasarkan rilis studi di portal Studyfinds.com diungkapkan bahwa ancaman kepunahan ini dimotori oleh aksi manusia dan bukan bencana alam. Ancaman ini dibuktikan dengan tingkat kepunahan beberapa spesies makhluk hidup yang meningkat drastis.

Hasil penelitian mereka mereka lakukan menunjukankan 7,5% hingga 13% dari dua juta organisme hidup berbeda yang menghuni planet ini kini telah punah. Dalam penelitian tersebut para peneliti juga berhasil menghitung sekitar 150 ribu hingga 260 ribu spesies di darat, laut, atau udara tidak ditemukan lagi pada tahun 2022.
Bahkan, menurut mereka spesies siput, planet bumi ini telah kehilangan hingga 13% dari semua spesies yang dikenal sejak tahun 1500.

Menurut Robert Cowie, profesor riset di UH Mānoa Pacific Biosciences Research Center yang merupakan penulis utama studi ini, "Tingkat kepunahan spesies yang meningkat drastis dan penurunan kelimpahan banyak populasi hewan dan tumbuhan didokumentasikan dengan baik, walaupun terdapat beberapa menyangkal bahwa fenomena ini sama dengan kepunahan massal," kata Robert Cowie.

Sementara itu, secara habitat, peristiwa kepunahan massal ini mempengaruhi kehidupan di darat pada tingkat yang berbeda daripada di laut,. Di darat, tim peneliti menemukan spesies pulau berada pada risiko kepunahan yang lebih tinggi daripada di benua yang lebih besar.

Tak hanya itu, penelitian itu juga menyimpulkan bahwa tumbuhan tampaknya lebih tahan terhadap kepunahan daripada hewan.

Cowie menambahkan masih banyaknya penyangkalan mengenai kepunahan akibat manusia didasarkan pada penilaian bahwa manusia hanya sebagian kecil spesies bumi yang tidak terlalu memegang peranan penuh dalam kondisi planet ini.

"Manusia adalah satu-satunya spesies yang mampu memanipulasi biosfer dalam skala besar," tambah Cowie.


"Kami bukan hanya spesies lain yang berevolusi dalam menghadapi pengaruh eksternal. Sebaliknya, kita adalah satu-satunya spesies yang memiliki pilihan sadar mengenai masa depan kita dan keanekaragaman hayati Bumi." (***)

Artikel ini telah tayang di harianhaluan.com- Jumat, 4 Februari 2022 | 12:20 WIB dengan judul “Apa Benar Bumi Berada di Masa Kepunahan Massal?” Editor: Heldi Satria Sumber: CNBC Indonesia

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X