Harga Kedelai Tidak Stabil, Ketua DPD RI : Kementerian Pertanian Harus Membuat Kebijakan

photo author
- Jumat, 18 Februari 2022 | 08:39 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Kompas.com)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Kompas.com)
kaltenglima.com - Naiknya harga dan langkanya kacang kedelai di pasaran dikeluhkan masyarakat. Hal itu pula mendapat tanggapan dari Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
 
Ia mengaku heran, mengapa pemerintah mendiamkan harga kacang kedelai yang berlarut-larut terus melambung tinggi.
 
Padahal tren kenaikan sudah muncul sejak pertengahan tahun 2021 karena dampak cuaca ekstrem, sehingga menurunkan produksi di negara produsen utama dunia seperti Argentina dan Brasil.
 
Menurut AA LaNyalla Mahmud, pemerintah harus segera melakukan stabilisasi harga sehingga tidak ada gejolak di masyarakat dan para perajin tahu-tempe.
 
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus segera menstabilkan harga kacang kedelai. Masyarakat tidak bisa dibiarkan bertarung sendiri, pemerintah harus hadir," kata LaNyalla, Rabu (16/2/2022) dikutip dari harianhaluan.com.
 
'Akar permasalahan mahalnya harga kedelai ini sangat jelas. Pemerintah gagal mengantisipasi kelangkaan pasokan kedelai baik kedelai impor maupun kedelai lokal," ujarnya seperti diberitakan harian haluan.com dengan judul https://www.harianhaluan.com/nasional/pr-102696917/kedelai-mahal-dan-langka-lanyalla-minta-pemerintah-respon-cepat.
 
Di sisi lain LaNyalla mempertanyakan mengapa Kementerian Pertanian tidak
membuat kebijakan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional.
 
Sejauh ini seperti dijelaskan oleh Kemendag, kebutuhan kedelai nasional masih bergantung pada impor dari sejumlah negara. Hampir 90 persen pasokan kedelai berasal dari impor
 
"Kok bisa begini, kita memiliki lahan yang luas, potensinya besar dalam
mengembangkan kedelai tetapi pemerintah tetap membeli dari negara lain. Seharusnya Kementan membuka keran produksi kedelai nasional melalui kebijakan dan program," papar dia.
 
Diketahui produksi kedelai nasional pada tahun 2021 hanya berkisar 240 ribu
ton, sedangkan kebutuhan mencapai 2 juta ton kedelai segar.
 
LaNyalla berharap, adanya sinergi antar kementerian dalam stabilisasi harga kedelai tersebut. "Saya kira untuk stabilisasi harga komoditas pertanian
memang memerlukan sinergi lintas kementrian. Harus dilakukan koordinasi dengan baik, cepat dan tepat. Selain itu pemerintah sebaiknya memastikan tingkat produksi kacang kedelai yang dibutuhkan secara nasional," lanjutnya.
*** (Penulis Syafril Amir/harianhaluan.com)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X