Kaltenglima.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atomojo Suryo menyerahkan kompensasi untuk korban terorisme. Penyerahan kompensasi dengan total berkisar Rp3 miliar ini dilaksanakan di gedung Sate Kota Bandung dan diterima sebanyak 24 korban terorisme.
Para korban masa lalu ini mendapatkan kompensasi dari negara. Kompensasi diberikan kepada 24 korban yang memiliki kartu tanda penduduk Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih karena di hari ini ada penyintas sebanyak 24 korban menerima kompensasi dari negara. Peristiwanya disebut terjadi sebelum tahun 2018.
“Ini merupakan bentuk kehadiran negara kepada para korban terorisme. Selain kompensasi, negara juga memberikan dukungan moral dan psikologis,” jelas Ridwan Kamil dikutif dari www.medium.co.id terbit 26 Februari 2022.
Negara dalam kesempatan ini, jelasnya, menunjukkan kehadirannya baik secara lahir, moral, material maupun psikologis maupun klinisnya.
“Mereka yang mendapatkan kompensasi ini merupakan korban dari peristiwa terorisme di masa lampau. Namun dari semua kejadian terorisme tersebut tidak ada yang terjadi di Jawa Barat,” jelasnya.
Mengutif pidato Ketua LPSK, disampaikan, 100 persen kejadiannya terjadi di luar Jawa Barat. Jadi menurutnya, tidak ada satupun kejadian di Jawa Barat tapi korban-korbannya ber-KTP di Jawa Barat.
“Meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada warganya. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi dan mengantisipasi sumber-sumber kebencian,” tambahnya.
Ridwan Kamil mencontohkan, jika sumber kebencian yang berasal karena faktor ekonomi, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat rutin memberikan bantuan sosial. Sedangkan jika sumber kebencian berasal dari faktor nonekonomi, maka Pemda Provinsi Jawa Barat mencegahmya dengan cara memperbanyak dialog.
"Dan ini menjadi pesan bahwa di Jawa Barat terus diupayakan yang namanya kondusivitas untuk mengurangi sumber-sumber kebencian sehingga Jawa Barat harus juara lahir batin, tidak ada lagi kebencian-kebencian yang menjadi benih-benih kekerasan dan terorisme dan mudah-mudahan menjadi percontohan juga," imbuhnya.***
Artikel sudah terbit di www.medium.co.id 26 februari 2022