Perang Sengsarakan Umat Manusia, Indonesia Minta Dulukan Upaya Diplomasi Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina

photo author
- Jumat, 4 Maret 2022 | 05:21 WIB
Perang Sengsarakan Umat Manusia, Indonesia Minta Dulukan Upaya Diplomasi Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina (Tim Kalteng Lima 011)
Perang Sengsarakan Umat Manusia, Indonesia Minta Dulukan Upaya Diplomasi Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina (Tim Kalteng Lima 011)

Kaltenglima.com - Sikap Pemerintah Indonesia yang menegaskan perang itu menyengsarakan umat manusia, telah disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dicuitan twiter 24 Februari 2022 saat Rusia mulai meluncurkan serangan militer ke Ukraina.

"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia," cuitan Jokowi lewat akun @jokowi, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis 3 Maret 2022.

Hal ini juga disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang menegaskan pentingnya perdamaian dunia. Dikatakan tanpa menyinggung pihak Rusia bahwa serangan militer itu membahayakan masyarakat Ukraina.

"Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia," tambahnya.

Ditegaskan pula, penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.

Indonesia berharap negara yang berkonflik lebih mengutamakan upaya diplomasi dan menghentikan serangan militer. Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah mengatakan, ada empat poin yang disampaikan Pemerintah RI.

Pertama, Indonesia prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan masyarakat serta berdampak bagi perdamaian di kawasan.

Kedua, Indonesia menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan piagam PBB mengenai integritas dari suatu wilayah negara, serta mengecam setiap tindakan yang mengancam teritorial dan kedaulatan suatu negara.

Ketiga, Indonesia menegaskan kembali agar semua pihak mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai.

Keempat, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah mengambil langkah untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai rencana kontijensi yang telah disiapkan.

Terkait kebijakan luar negeri, Indonesia telah mengagas Gerakan Non-Blok. Kebijakan ini muncul untuk menegaskan sikap politik luar negeri bahwa RI tidak mengikuti blok Amerika Serikat maupun blok Uni Soviet pada masa perang dingin. Hingga kini Indonesia memang menjadi negara non-blok.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X