Kaltenglima.com-Di tengah kemelut distribusi minyak goreng, beredar postingan tentang minyak goreng berbahan lemak babi. Informasi itu beredar di sejumlah grup whatsApp. Minyak goreng bermerk “Asri” dengan logo mirip kubah masjid itu disebut diproduksi oleh Leong Hup, pemilik peternakan babi terbesar di Malaka.
“Klo dilihat memang bagus terkesima dg nama “ASRI” seakan-akan Islami, padahal minyak goreng ini terbuat dari minyak babi…produksi LEONG HUP produk baru yg diberi nama “ASRI” dr malaka….adalah china terkaya yang punya peternakan BABI terbesar di Malaka…oleh karena itu tolong sebarkan/viralkan ke semua saudara muslim di seluruh nusantara,” begitu bunyi pesan whatsApp tersebut.
Benarkah informasi yang yang viral ini?
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalaui situs www.kominfo.go.id menyebut informasi yang beredar tersebut adalah kategori diisinformasi.
Kominfo melansir, ChanelMuslim.com, yang telah menelusuri isu tersebut. Penelusuran di laman Bahagian Hab Halal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) yang diposting pada tanggal 23 Januari 2020 membantah isu minyak goreng babi tersebut.
Minyak goreng “Asri” juga bukan produksi Leong Hup sebagaimana informasi yang beredar. Tapi diproduksi oleh Syarikat Asri Vegetable Oil Products Sdn Bhd.
Jakim juga menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya telah memberikan penjelasan pada 31 Desember 2019.
“Penjelasan berkenaan isu status halal produk keluaran Leong Hup Agrobusiness Sdn Bhd telah dikeluarkan oleh pihak kami pada 31 Disember 2019 lalu rentetan isu halal produk Frankfurter jenama Rahmat. Perlu diketahui, syarikat tersebut tidak mengeluarkan produk minyak masak dan bukan peternak babi sebagaimana yang ditularkan oleh pihak tidak bertanggung jawab,” tulisnya dengan melampirkan link:
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1476195405873061&id=232206486938632&st=14
Jakim mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan isu negatif yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Isu minyak goreng “Asri” berbahan babi tampaknya isu yang pernah viral beberapa tahun lalu dan diviralkan kembali di tengah kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah di Indonesia.(*)