Dede Yusuf Usulkan Sirkuit Mandalika Jadi Sport Tourism, Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi

photo author
- Rabu, 23 Maret 2022 | 10:48 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengusulkan Sirkuit Mandalika menjadi sport tourism standar internasional (dpr.go.id)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengusulkan Sirkuit Mandalika menjadi sport tourism standar internasional (dpr.go.id)

kaltenglima.com- Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat terbilang sukses. Kedepannya sirkuit yang telah menghabiskan dana trilunan rupiah untuk membangunnya ini harus tetap menjadi daya tarik dunia internasional.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan, Sirkuit Mandalika bisa menjadi sport tourism, tidak untuk gelaran MotoGP saja.Sirkuit Mandalika adalah sirkuit dengan standar internasional, maka harus ada kerja sama dengan industri sport otomotif dan pariwisata.

“Kalau kita tidak masuk dalam lingkaran agenda internasional ini, ya maka kita belum tentu bisa mengadakan event begitu lagi, itu yang pertama. Atau yang kedua kita sendiri menjadi tuan rumah, jadi namanya kita membuat apalah nanti ke depan, Lombok GP atau segala macam ya. Jadi memang harus ada itu untuk meng-attract orang untuk datang dan menggunakan fasilitas, kalau tidak maka race ini akhirnya tidak bisa termanfaatkan dengan optimal padahal anggaran yang kita keluarkan triliunan di sana,” kata Dede Yusuf sebagaimana dikutip dari dpr.go.id.

Lebih lanjut Dede Yusuf menyampaikan bahwa di balik kesuksesan ini, terdapat beberapa catatan yang harus dijadikan bahan evaluasi.
“Ada poin penting yang memang harus kami koreksi, yaitu adalah dari penyelenggaraan, terutama masalah ticketing dan bagaimana transportasi pengunjung yang sudah beli tiket,” ungkap Dede Yusuf di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Beberapa hari yang lalu, sempat viral di media sosial tentang transportasi pengunjung yang semerawut. Dikatakan panitia bahwa dilarang masuk ke arena menggunakan mobil, namun transportasi dari lokasi parkir ke arena penonton menggunakan bus.

Namun karena jumlah bus yang tidak memadai, akhirnya banyak orang harus jalan kaki di tengah teriknya sinar matahari. Sehingga banyak orang harus bolak-balik dari arena ke parkir.

“Dan ini catatan penting bahwa dalam penyelenggaraan kita tidak boleh hanya fokus pada internasional guest-nya tapi kan pengunjung yang membayar uang dua juta, tiga juta untuk tiket mereka juga berhak mendapat fasilitas. Mestinya harus disiapkan dengan sarana-sarana, termasuk ticketing yang juga katanya sulit banget, antre ticketing sampai berjam-jam ini juga enggak bagus,” tandas politisi Partai Demokrat tersebut.(**) 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X