kaltenglima.com - Banjir yang melanda Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur Kaltim dalam sepekan belakangan turut menjadi sorotan Anggota Komisi V DPR RI Irwan.
Berbeda halnya dengan Jatam Kaltim yang mengungkapkan sejumlah fakta bahwa banjir di Kutim ini akibat maraknya kegiatan pertambangan, terutama yang melibatkan PT KPC (Kalimantan Prima Coal).
Politisi Dapil Kaltim di Senayan ini menyebut bahwa banjir di Kutim ini merupakan musibah per 5 tahunan. Kepada Basarnas, Irwan memberikan beberapa catatan mengenai anggaran dan alat bantu yang menurutnya kurang memadai. Hal ini disampaikan sebagai kekhawatirannya terhadap banjir periodisasi di Kaltim.
“Di sana ada periodisasinya, tiap 5 tahun banjir besar, dan kami mendorong agar anggaran pengadaan alat pendukung air untuk Sarnas di Kaltim ditingkatkan termasuk juga dukungan untuk kantor SAR Balikpapan,” jelas Irwan.
Dalam Rapat Dengar (RPD) Komisi V DPR RI bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), sebagaimana dikutip dari dpr.go.id.
Irwan berharap, agar BMKG dan Basarnas dapat memberikan perhatian lebih terhadap daerah-daerah rawan bencana. Selebihnya, ia pun terus menegaskan kepada pimpinan kedua lembaga ini mengenai peningkatan anggaran lebih dari tahun-tahun sebelumnya demi meningkatkan kinerja agar lebih baik lagi.
“Ada musibah banjir di kampung saya di Kutai Timur, Sangatta, agar terus BMKG update terutama terkait informasi mengenai cuaca dan pasang surut laut. Karena di sana rerata di pesisir itu banjir dipengaruhi oleh pasang surut,” tutur Irwan kepada Pimpinan BMKG.
Terkait bencana banjir tersebut, Irwan juga menegaskan dukungan Komisi V terhadap program BMKG mengenai pemasangan stasiun untuk mendeteksi tsunami yang nantinya akan dipasang di Kalimantan Timur.
Program ini didukung mengingat provinsi Kalimantan Timur yang kini menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang sedang berjalan.
“Jadi orientasinya tidak seperti yang sebelumnya, karena Kaltim-IKN itu. Saya pikir memang alokasi program dan anggaran juga sudah harus kawan-kawan BMKG lebih banyak inisiatif create kegiatan di sana,” tegas politisi Partai Demokrat tersebut.
Irwan berharap agar BMKG dan Basarnas dapat memberikan perhatian lebih terhadap daerah-daerah rawan bencana. Selebihnya, ia pun terus menegaskan kepada pimpinan kedua lembaga ini mengenai peningkatan anggaran lebih dari tahun-tahun sebelumnya demi meningkatkan kinerja agar lebih baik lagi. (**)