Kemendag Awasi Pendistribusian Migor Curah, Oke Nurwan : Ada Oknum Pengusaha Memanfaatkan Celah

photo author
- Selasa, 12 April 2022 | 22:47 WIB
Salah satu pedagang minyak goreng di wilayah Jakarta (Pikiran Rakyat)
Salah satu pedagang minyak goreng di wilayah Jakarta (Pikiran Rakyat)
kaltenglima.com - Disparitas harga antara minyak goreng (Migor) curah dengan kemasan berpotensi menjadi celah bagi produsen untuk mengambil keuntungan.
 
Karenanya, kementerian Perdagangan (Kemendag) mewarning akan mengawasi distribusi minyak goreng curah bisa sampai ke masyarakat.
 
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, yang harus diperhatikan adalah  pendistribusian minyak goreng curah.
 
"Saat ini yang harus dipastikan adalah terdistribusinya minyak goreng curah karena ada perbedaan kebijakan," kata
Oke Nurwan saat kunjungan kerja ke Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa 12 April 2022.
 
Oke menyebutkan begitu direlaksasi bisa saja membuat orientasi produsen beralih ke minyak kemasan.
 
"Karena namanya melawan mekanisme pasar harga pasar tinggi," ujarnya.
 
"Ini tentu tadi pengusaha oknum yang mementingkan diri sendiri akan memanfaatkan celah itu. Itu yang harus kita awasi dan kita kawal," tuturnya.
 
Diberitakan PikiranRakyat.com dengan judul  Kemendag Awasi Distribusi Minyak Goreng Curah Sampai ke Masyarakat.
 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan 75 industri minyak goreng sawit (MGS) terlibat dalam program pemerintah dalam mendistribusikan minyak goreng curah.
 
Mereka wajib memproduksi minyak goreng curah ke masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
 
Saat ini, kata dia, 55 dari 75 perusahaan industri telah mulai memproduksi minyak goreng sawit curah bersubsidi.
 
Sementara 20 perusahaan lain belum sama sekali memulai produksi dalam program ini.
"Di antara 55 perusahaan yang telah mulai berproduksi, realisasi jumlah produksinya bervariasi," tuturnya.
 
Agus Gumiwang menyebutkan sebagian perusahaan mampu memenuhi jumlah yang ditargetkan, namun sebagian lain masih jauh dari harapan.
 
Karena itu, berbagai upaya pembinaan dan pengawasan dilakukan agar perusahaan industri memenuhi komitmen mereka untuk menyalurkan minyak goreng sawit curah dalam jumlah yang ditargetkan.
 
Agus menyebut berdasarkan data rekapitulasi SIMIRAH per tanggal 7 April 2022 Pukul 17.00 WIB menyatakan bahwa pada Maret 2022, total minyak goreng curah bersubsidi yang telah disalurkan oleh perusahaan peserta program sebesar 63.916 ton selama 14 hari, atau rata-rata distribusi mencapai 4.640 ton per hari.
 
Dengan total kebutuhan nasional mencapai 78.294 ton per 14 hari, maka realisasi distribusi secara nasional telah menyentuh angka 81,6 persen.
 
Data juga menunjukkan kinerja distribusi naik di bulan April menjadi 5.424 ton per hari.
 
Ini artinya telah terjadi kenaikan penyaluran MGC sebesar rata-rata 800 Ton per hari, atau meningkat 16 persen bila dibanding penyaluran bulan Maret," ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X