4G Seakan Ketinggalan Zaman Seiring dengan Kebutuhan Data dan Informasi yang Meningkat

photo author
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:10 WIB
Ilustrasi Jaringan 4G. Image credit: LINE Today (Ida Farida)
Ilustrasi Jaringan 4G. Image credit: LINE Today (Ida Farida)

 

KALTENGLIMA.COM - Dalam beberapa dekade terakhir, kebutuhan data dan informasi semakin meningkat sehingga membuat pertumbuhan jumlah perangkat terhubung dan layanan yang tersedia turut bertumbuh secara signifikan. Teknologi 4G saat ini seakan telah ketinggalan zaman.

Dengan semakin melonjaknya permintaan data dan informasi, teknologi 4G lambat laut akan tergeser. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan potensi pemanfaatan teknologi terahertz (THz) untuk komunikasi nirkabel di masa mendatang.

Peneliti Pusat Riset Telekomunikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hana Arisesa menyebutkan, aplikasi teknologi THz sangat beragam, termasuk dalam bidang spektroskopi, pencitraan (imaging), astronomi, deteksi, pengujian (testing), dan terutama sebagai teknologi potensial untuk komunikasi nirkabel masa depan.

Baca Juga: Saingi ChatGPT, Google Rilis Gemini Live yang Bisa Diajak Ngobrol

"Peluang pengembangan teknologi THz di masa depan masih sangat terbuka lebar. Meskipun, saat ini teknologi ini belum banyak digunakan secara luas. Namun, dengan banyaknya riset yang sedang dilakukan, tidak menutup kemungkinan teknologi THz akan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di masa depan," ujar Hana dalam dikutip dari siaran pers, Rabu (14/8/2024).

Hana juga menyampaikan, potensi teknologi THz semakin terbuka lebar, terutama dalam bidang telekomunikasi. Di awal 2000-an, banyak penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan THz dalam komunikasi nirkabel (wireless communication), dengan tujuan memenuhi kebutuhan data yang semakin meningkat di masa depan.

Teknologi THz beroperasi pada pita frekuensi terahertz, yakni antara 100 GHz hingga 10.000 GHz. Pita frekuensi ini terletak di antara pita frekuensi microwave dan inframerah (infrared), yang sudah lebih dahulu dikenal dan digunakan.

Baca Juga: Infinix Xpad: Tablet Pertama Infinix dengan Performa Andal

"Oleh karena itu, THz sering disebut juga sebagai teknologi sub-inframerah atau inframerah jauh (far-infrared)," tuturnya.

Hana mengatakan, teknologi THz tak hadir begitu saja. Perkembangannya sudah melalui berbagai tahapan dan tantangan, dengan sejarah yang panjang dalam membentuk ekosistem yang tepat.

Sejak awal abad ke-20, teknologi yang mendasari THz sudah mulai berkembang. Di pertengahan abad ke-20, THz sudah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk spektroskopi, pencitraan (imaging), dan astronomi. Meskipun demikian, riset THz menghadapi berbagai keterbatasan yang masih harus diatasi.

Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Resmi Gabung Klub FC Dender Milik Orang Indonesia di Belgia

Kepala Pusat Riset Elektronika BRIN Yusuf Nur Wijayanto menuturkan, teknologi THz merupakan solusi alternatif yang menyediakan kemampuan nirkabel dan pita lebar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X