KALTENGLIMA.COM,PURUK CAHU - Sebanyak 6 (enam) orang guru PAUD penerima beasiswa ndonesia Bright Future Leaders (IBFL) Profesi PG-PAUD dari Adaro Metcoal Companies (AMC) mengikuti rangkaian pengembangan soft skills. Agenda pertama yaitu training yang diselenggarakan di Puruk Cahu, tepatnya di Aula Dinas Pendidikan Murung Raya. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, mulai Jumat, 22 November 2024 hingga Minggu, 24 November 2024.
Baca Juga: Legislator Barut Jamilah Tekankan Pentingnya Upaya Nyata Turunkan Angka Stunting
Training ini menggandeng Early Childhood Care and Development – Resource Center (ECCD – RC), sebuah lembaga yang memfokuskan diri sebagai pusat layanan dan pendidikan anak usia dini. ECCD – RC berperan sebagai narasumber serta fasilitator yang memaparkan beragam materi melalui proses diskusi, curah pendapat, praktik materi, serta tanya jawab. Materi yang dibahas dalam training ini antara lain Hak Anak, Konsep Pendidikan dan Pembelajaran, Tahap Perkembangan Anak dan Stimulasinya, Teknik Fasilitasi yang Berpusat pada Anak, Membangun Kemitraan, dan Merancang Pembelajaran.
Baca Juga: Jelang Melahirkan, Jessica Iskandar Dikabarkan Alami Pendarahan
Baca Juga: Kapten Ipswich Town Tolak Pakai Ban Pelangi, Ternyata Faktor Ini Penyebabnya
Maria Adisti Pratiwi selaku Community Development Supervisor dari AMC mengatakan bahwa pengembangan soft skills bagi guru-guru PAUD binaan penerima beasiswa sangat diperlukan. “Anak usia dini berada pada fase emas, di mana tumbuh kembangnya berlangsung sangat pesat, termasuk perkembangan otak yang mencapai 80%. Kami meyakini bahwa anak yang cerdas dan berkarakter salah satunya sangat dipengaruhi oleh peran penting guru. Untuk itulah, salah satu concern kami ialah pada upaya peningkatan kapasitas SDM, terutama pendidik,” ujar Maria.
Ibu Melni, salah seorang penerima beasiswa profesi PG-PAUD yang merupakan guru TKN Tunas Mekar Makunjung, Barito Tuhup Raya menyampaikan bahwa training ini sangat bermanfaat karena materi-materi yang diberikan relevan dengan kebutuhan sebagai guru. “Kami menjadi paham bahwa guru harus kreatif dan inovatif agar proses belajar mengajar di kelas bisa berjalan dengan lancar dan menyenangkan.”
Setelah kegiatan training, rangkaian pengembangan soft skills dilanjutkan dengan observasi tindak lanjut yang dilakukan oleh tim narasumber dan AMC ke sekolah tempat para guru mengajar untuk mengetahui sejauh mana guru dapat mempraktikkan materi-materi yang diperoleh selama training. (*)