Cegah Karhutla di Kotim, PBS Dimbau Pergunakan Dana CSR

photo author
- Jumat, 4 Februari 2022 | 18:37 WIB
Rini Anderson, Ketua DPRD Kotim (Delia Anisya Fitri)
Rini Anderson, Ketua DPRD Kotim (Delia Anisya Fitri)

kaltengllima.com,SAMPIT- Musim kemarau di Kabupaten Kotim biasanya terjadi kabut asap. Untuk mencegah kebakran hutan dan lahan (karhutla), perusahaan kelapa sawit (PBS) diimbau menggunakan dana CSR (corporate social responsibility). Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Dra. Rinie Anderson.

"Meski saat hujan masih terjadi, tapi justru harus dari sekarang kita mengantisipasinya. Perusahaan perkebunan dan lainnya diharapkan juga membantu sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla (kebakaran hutan lahan)" kata Rinie kepada kaltenglima.com di Sampit, Jumat (4/2/2022).

Menurut Rinie, Kabupaten Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Seperti pekan lalu, kebakaran sempat terjadi di sejumlah lokasi di Sampit setelah hujan tidak turun beberapa hari.

Luasnya sebaran gambut yang kedalamannya hingga belasan meter, membuat Kotawaringin Timur rawan kebakaran lahan. Gambut mudah kering saat kemarau sehingga mudah terbakar, padahal pemadamannya sulit karena api membakar ke dalam tanah meski di permukaan tanah sudah padam.

Untuk itu langkah terbaik adalah melakukan pencegahan dini agar jangan sampai terjadi kebakaran lahan. Masyarakat harus terus diedukasi dan diingatkan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak ada yang membuka lahan dengan cara dibakar.

Perusahaan besar swasta yang ada di daerah ini diharapkan juga peduli membantu pencegahan ini. Perusahaan melalui kewajiban program CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan, bisa melakukan banyak hal untuk membantu.

"Kita harus bersama-sama mencegah dan menanggulangi karhutla. Tapi saya tetap menekankan bahwa langkah pencegahan dini sangat penting dan bisa kita optimalkan agar bencana karhutla dan kabut asap tidak sampai terjadi di daerah kita ini," ungkap Rinie.

Ia juga mengapresiasi kesiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan tinggi harus dilakukan dan tidak boleh lengah karena kebakaran bisa terjadi kapan saja jika gambut dalam kondisi kering, terlebih saat kemarau.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Api Mengamuk di Pemukiman Padat Penduduk di Sampit

Rabu, 4 Oktober 2023 | 17:18 WIB

Luasan Hutan di Kotim Berada Pada Batas Minimum

Selasa, 14 Juni 2022 | 15:07 WIB
X