Anggota DPD RI Meminta Rakyat Kembali Bersatu, Damai di Bulan Ramadan

photo author
- Sabtu, 26 Februari 2022 | 23:13 WIB
Anggota DPD RI asal Kalteng Habis Said Abdurrahman Albhagaist  dalam silaturahmi dengan PMII Cabang Sampit, meminta Kembali Besatu dan damai menghadapi Ramadan (Tim kalteng Lima 11)
Anggota DPD RI asal Kalteng Habis Said Abdurrahman Albhagaist dalam silaturahmi dengan PMII Cabang Sampit, meminta Kembali Besatu dan damai menghadapi Ramadan (Tim kalteng Lima 11)

Kaltenglima.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Habib Said Abdurrahman Albhagaist meminta rakyat kembali bersatu dan damai di Bulan Ramadan.

Hal ini diungkapkan anggota DPD RI ini, untuk menanggapi isu panas terkait statement Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyinggung masalah TOA dan gonggongan anjing harus dilakukan dengan kesadaran politik.

Damai ini perlu dikedepankan karena perdebatan masalah azan dan anjing ini hanya gorengan politik yang dimanfaatkan untuk menggoyang menteri agama, yang juga menerpa saat Lukman Hakim Syarifuddin menjabat menteri agama.

"Mari kita bersatu dan menciptakan kedamaian di bulan Ramadan nanti. Hal semacam ini jangan ditanggapi. Karena Surat Edaran Kementerian Agama ini sudah lama ada. TOA, azan dan anjing ini gorengan politik saja ," katanya, saat kegiatan silaturahmi dengan anggota PMII Cabang Sampit, Sabtu 26 Februari 2022.

Menurutnya, hempasan politik semacam itu bisa memberikan efek yang besar justru bisa melambungkan nama Gus Yaqut. Tentu, bagaimana arus geliat massa itu bisa ditenangkan dan dikondusifkan. Intinya kesatuan bangsa ini adalah yang utama dan kedaiman memberikan kesejukan terutama di Bulan Ramadan.

"Coba kita perhatikan, tokoh-tokoh yang kritis, kadang mereka dipandang negatif oleh publik. Tetapi ternyata mereka tetap bisa duduk sebagai pejabat negara, berarti mereka punya suara dan dipercaya oleh masyarakat. Apa untungnya bagi rakyat, kesatuan bangsa inilah yang terpenting dan damai disenangi semua orang ," kata Habib Said Abdurrahman Albhagaist.

Namun, Habib Said Abdurrahman menegaskan, bahwa yang diungkapkan itu terlepas dari nilai yang menyinggung perasaan umat Islam di Indonesia. Terkait dengan hal itu perlu kebesaran hati Gus Yaqut membijakinya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Api Mengamuk di Pemukiman Padat Penduduk di Sampit

Rabu, 4 Oktober 2023 | 17:18 WIB

Luasan Hutan di Kotim Berada Pada Batas Minimum

Selasa, 14 Juni 2022 | 15:07 WIB
X