Kotim Dapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis Untuk Beras Siam Epang

photo author
- Sabtu, 14 Mei 2022 | 22:14 WIB
Bupati Kotim Halikinor menerima Sertifikat Indikasi Geografis  (SIG) untuk Beras Siam Epang, SIG ini juga bentuk kekayaan intelektual. (Cholid Tri Subagyo)
Bupati Kotim Halikinor menerima Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) untuk Beras Siam Epang, SIG ini juga bentuk kekayaan intelektual. (Cholid Tri Subagyo)


Kaltenglima.com, SAMPIT - Sertifikat Indikasi Geografis (IG) merupakan langkah yang dapat diambil Pemerintah Daerah untuk bisa tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk IG dan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).

Dengan sertifikasi produk IG dapat melindungi ke khasan produk dan lingkungan sekitarnya. Selain itu sertifikat IG dapat memberikan dampak positif terhadap kenaikan produksi, harga yang lebih baik, peluang pasar yang lebih luas sekaligus membuka peluang agro wisata di daerah lokasi produk pertanian yang telah mendapatkan sertifikasi IG.

Terkait hal itu, Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor, menghadiri Promosi dan Diseminasi Kekayaan Intelektual Komunal. Pada kegiatan itu dilakukan juga Penyerahan Sertifikat Indikasi Geografi (IG) Beras Siam Empang Sampit, Kamis 12 Mei 2022.

Hal ini moment yang berharga bagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam meningkatkan kualitas produk pertanian lokal. Pada sambutannya Bupati Kotim Halikin mengucapkan syukur karena pada saat kegiatan itu ada penyerahan sertifikat IG Beras Siam Empang.

“Kita tentunya bersyukur bahwa Kotim ini satu-satunya kabupaten di Kalimantan Tengah yang mendapatkan sertifikat indikasi geografis Beras Si Empang, yang merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kotim,” kata Halikin.

Halikinnor mengatakan, beras Siam Empang merupakan beras yang dihasilkan oleh masyarakat Kotim, terutama di Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, dan Mentawa Baru Ketapang yang dibudidayakan pada lahan rawa pasang surut.

Diketahui, Beras Siam Empang Sampit memiliki tekstur agak pera atau pera sedang,. Hasil laboratorium menunjukkan beras ini memiliki kandungan amilosa antara 23,25-25,79% dan karbohidrat antara 88,40-80,69%, kadar proteinnya antara 7,10-9,15%,dan kandungan lemak 0,58-0,61%.

“Karakteristiknya dan kualitasnya beras seperi Siam Epang ini cuman ada di Kotim tentu produksinya di empat kecamatan dengan pertumbuhan pada kondisi agroekosistem setempat,” kata Halikinor.

Terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Intelektual (KI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Ahmad M. Ramli menyatakan, potensi produk IG Indonesia sangat luar biasa, karena memiliki keunikan tersendiri akibat pengaruh faktor alam, cuaca dan altitude.

Produk khas tersebut dapat kita jumpai pada Ubi Cilembu, Kopi Kintamani, Kopi Gayo, Kopi Flores Bajawa, Kopi Toraja, Pala Banda, Vanili Alor, Beras Adan Krayan, Lada Putih Muntok, dan Garam Amed, Sera Beras Siam Epang tentunya. Dan sejarah membuktikan bahwa bangsa asing datang dan menjajah negeri ini karena produk alam tersebut.

Barang tentu dengan didapatkannya Sertifikasi Indikasi Geografis ini, Kotim harus menjadi plasma Nutfah bagi keberadaan beras siam epang. Potensi ini pula menjadi peluang Kotim menjadikan pengembangan pertanian sebagai destinasi wisata pendidikan.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Api Mengamuk di Pemukiman Padat Penduduk di Sampit

Rabu, 4 Oktober 2023 | 17:18 WIB

Luasan Hutan di Kotim Berada Pada Batas Minimum

Selasa, 14 Juni 2022 | 15:07 WIB
X