Warunk Upnormal Dulu Rajanya Tempat Nongkrong, Sekarang Gerainya Banyak yang Tutup, Apakah Bangkrut?

Tapi, sayangnya untuk harganya sendiri kurang ramah di kantong bebebera orang. Namanya juga Upnormal . 

Baca Juga: Dengan Dedikasi dan Loyalitas Tinggi, Kapolda Gorontalo Terima Penghargaan Presisi Award dari Lemkapi

Pangsa pasar Upnormal sendiri, menargetkan kalangan anak muda dari kalangan menengah hingga menengah ke atas. 

Bahkan dalam konsep bisnisnya, Rex Marindo selalu menaikan kelas makanan lokal yang sering dijumpai seperti nasi goreng, baso dan mie, makanan khas anak kampus.

Jadi jangan heran kalo semangkuk indomie yang kamu beli di Upnormal, harganya bisa sampai dua puluh hingga tiga puluh lima ribu rupiah. 

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif dari Aksi Pelemparan Batu ke Bus Persis Solo

Ngga hanya Indomie, bahkan cemilan lainnya seperti cireng, otak-otak dan kentang goreng bisa ditemui di Warunk Upnormal dengan harga diatas 15 ribu rupiah. 

Dari target kalangan anak muda menengah atas itulah, Citra Upnormal terbentuk. 

Sehingga konsumen yang datang akan dicitrakan sebagai anak muda menengah ke atas yang selalu bilang, "Wah murah banget! ".

Baca Juga: JD.ID Berhenti Beroperasi di Indonesia Maret Mendatang, Warganet: Sedih

Berkat pemilihan pangsa pasar yang tepat dan take profit makanan yang diatas rata-rata bisnis F&B pada umumnya tersebut, membuat bisnis yang dijalankan oleh Rex Marindo lebih leluasa untuk melakukan ekspansi ke berbagai tempat di seluruh Indonesia. 

Pada tahun 2019 Warunk Upnormal berhasil membuka sebanyak 85 gerai di lebih 20 kota se-Indonesia. 

Lalu bagaimana dengan sekarang? 

Sayangnya bisnis Warunk Upnormal ini harus mengalami penurunan seperti bisnis F&B pada umumnya ketika berhadapan dengan pandemi Covid-19 di Indonesia pada awal tahu 2020.

Baca Juga: TikTok Akhirnya Menghapus Konten Mandi Lumpur Atas Permintaan Kominfo