Polisi Tangkap 4 Preman Debt Collector yang Kabur : Kemarin Macan Sekarang jadi Kucing

photo author
- Jumat, 24 Februari 2023 | 10:51 WIB
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. (pmjnews)
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. (pmjnews)

KALTENGLIMA.COM - Sebanyak 4 orang dari 7 debt collector masuk daftar pencarian orang (DPO) polisi kasus Selebgram Clara Shinta yang videonya viral di media sosial.

Dalam video tersebut turut memperlihatkan seorang anggota Bhabinkamtibmas yang sedang bertugas menengahi permasalahan antara dua pihak dibentak oleh debt collector.

Anggota tersebut menyarankan untuk menyelesaikan masalah di Polsek terdekat, namun ditolak oleh debt collector dengan membentak.

Baca Juga: Falcon Pictures Akan Me-remake Film Gone Girl

Empat DPO yakni Erick Johnson Saputra Simangunsong, pria yang dalam video viral berkaos garis-garis putih biru dongker yang memaki Aiptu Evin dan membawa lari mobil Clara Shinta, sedangkan tiga lainnya adalah Brian Fladimer, Jemmy Matatula, dan Yondri Hehamahwa.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut, 4 DPO yang tampak gagah dalam video sekarang malah melarikan diri, dan seluruhnya sedang dikejar semua.

“Saya ingin berpesan pada empat orang ini yang preman berkedok debt collector ini, kemarin kayaknya gagah sekali gitu ya, gagah, serem gitu ya, sekarang kok lari terbirit-birit. Kemarin macan sekarang jadi kucing,” ujar Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya,yang dilansir dari pmjnews, Jumat (24/2/2023).

 Baca Juga: Klarifikasi Dari Ibu Wanita yang Tolak Pria Asal India Rela Jauh Telah Datang ke Indonesia

Hengki mengatakan, ia ingin ketegasan dalam menindak preman berkedok debt collector agar menciptakan efek jera serta agar tidak ada lagi aksi premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya, khususnya DKI Jakarta.

“Jadi pesan kami segera menyerahkan diri, kemana pun kami kejar. Kalau melawan kami tindak lebih keras lagi sebagai bahan pelajaran,” ucapnya.

“Kami menciptakan efek deterens, efek jera kepada spesialis buat pelaku-pelaku ini, dari pelaku maupun yang belum tertangkap maupun secara generalis, nggak ada preman-preman lagi yang beraksi di DKI Jakarta khususnya,” jelasnya. (Nova Eliza Putri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X