Powerbank Penumpang di Kabin Diduga Picu Kebakaran Pesawat Air Busan, Ini Aturan Bawa Barang Elektronik

KALTENGLIMA.COM - Sebuah powerbank milik penumpang diduga memicu kebakaran pesawat Air Busan di bandara Gimhae International Airport, Korea Selatan. 

Pesawat tersebut masih berada di landas pacu dan tengah bersiap untuk terbang ke Hong Kong.

Mengutip laporan South China Morning Post, Sabtu (1/2/2025), pesawat dengan nomor penerbangan Air Busan 391 ini mulai terbakar sekitar pukul 10.15 malam waktu setempat.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Detoks Tubuh yang Mudah dan Menyehatkan

Powerbank tersebut milik salah satu penumpang yang diletakkan di rak penyimpanan atas atau bagasi kabin. 

Pesawat Air Busan membawa 169 penumpang dan 7 awak kabin itu telah terbakar lebih dari separuh badan pesawat di bandara dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

“Tampaknya api mula terjadi karena baterai portabel penumpang yang disimpan di tas jinjing terkompresi,” menurut laporan dari seseorang yang tidak disebutkan namanya dalam pemberitaan JoongAng Ilbo.

Baca Juga: Kasus SHGB dan SHM di Laut Tangerang Mulai Diselidiki Kejagung

JoongAng Ilbo juga melaporkan jika seorang pramugari sudah sempat mencoba melakukan pemadaman api dengan alat pemadam kebakaran.

Pramugari tersebut juga meminta para penumpang untuk tetap duduk di kursi masing-masing.

Lantas, bagaimana aturan bawa barang elektronik ke dalam pesawat?

Baca Juga: 4 ABK Hilang Akibat Kapal Tenggelam di Selat Sunda

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan, barang-barang elektronik termasuk powerbank dan laptop biasanya digolongkan sebagai barang berharga.

Sehingga, menurut dia, barang-barang elektronik sebaiknya memang dibawa bukan sebagai bagasi tercatat yang disimpan di lambung pesawat, namun sebagai bagasi jinjing di kabin.