KALTENGLIMA.COM - Saat ini, penyakit jantung tak hanya menghantui usia tua, kondisi ini juga sudah mulai menyerang usia produktif. Dokter melihat banyak kasus penyakit jantung yang ditemukan di usia 20-an.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Johan Winata, SpJP, Subsp, KI(K), menyebutkan penyakit jantung yang dialami anak-anak muda ini bukan dari genetik atau penyakit jantung bawaan, melainkan muncul dikarenakan gaya hidup.
"Banyak anak muda yang saat ini terkena penyakit jantung. Saya sendiri ada pasien usia 20 tahunan, 30 tahunan itu ada beberapa," kata dr Johan dalam temu media di Jakarta Selatan, pada Senin (27/5/2024).
Baca Juga: Beredar Poster Budi Djiwandono-Kaesang For Jakarta 2024
Kondisi yang dialami anak muda saat ini sebenarnya dipicu oleh hal-hal yang sederhana. Ia mengatakan terdapat dua penyebab utama yang membuat banyak anak-anak muda usia 20-30 tahun dapat mengalami sakit jantung, salah satunya serangan jantung.
1. Makanan
Menurut dr Johan, tak ada yang salah dengan makanan yang dikonsumsi. Namun, yang harus diperhatikan ialah cara saat mengkonsumsi makanan tersebut.
Makanan yang manis, asin, pedas, gurih, maupun berlemak tak akan menyebabkan penyakit apapun. Asalkan, dikonsumsi dengan jumlah secukupnya dan tak berlebihan.
Baca Juga: Ini Syarat dan Biaya Membuat SIM C1 untuk Motor 250-500 cc
"Misalnya makanan manis, kalau mencicip sedikit dan jarang tidak akan jadi penyakit. Tapi, kalau dimakan setiap hari, bisa jadi penyakit," beber dr Johan.
2. Merokok
Mungkin banyak anak muda yang mempunyai gaya hidup merokok. Menurut dr Johan, rokok merupakan faktor gaya hidup terbesar penyumbang penyakit jantung di kalangan usia muda.
Sebab, rokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dan berdampak pada penyumbatan di pembuluh darah ke jantung.
Baca Juga: Dewan Minta Awasi Harga Kebutuhan Jelang Idul Adha
"Faktor terbesar itu karena merokok, apalagi mereka yang mulai merokok di usia anak-anak dan remaja," jelas dr Johan.
dr Johan mengatakan risiko anak-anak usia produktif ini mengalami penyakit jantung dapat semakin memburuk jika disertai dengan faktor genetik. Misalnya seperti terlahir dari keluarga dengan orang tua yang memiliki riwayat penyakit jantung.