Kondisi genetik tertentu diketahui dapat memengaruhi produksi kolagen tubuh, protein yang membentuk tulang rawan sendi.
Kondisi ini bisa mulai memicu gejala sejak usia 20 tahunan.
Baca Juga: Jumat Curhat, Ini yang Dilakukan Polres Murung Raya Kepada Kaum Masjid dan Tokoh Agama
2. Kelebihan berat badan
Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi pinggul dan lutut. Kondisi ini dapat meningkatkan laju kerusakan tulang rawan sendi.
3. Aktivitas gerakan berulang
Gerakan berulang dan cedera seperti ligamen yang robek dapat memicu osteoartritis.
Nyeri sendi akibat cedera kerap dialami para atlet. Pekerjaan dan aktivitas yang melibatkan berdiri lama, mengangkat beban berat, dan membungkuk berulang kali juga dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan lebih cepat.
Baca Juga: Polri Gerebek Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia, Berada Dimana?
4. Infeksi
Beberapa jenis infeksi bisa menyerang persendian. Kondisi ini dikenal dengan istilah artritis inflamasi.
Artritis inflamasi terjadi saat sistem kekebalan tubuh secara keliru malah menyerang persendian. Saat ini terjadi, sendi dan beberapa organ dalam bisa mengalami kerusakan.
Infeksi lain yang bisa memicu peradangan pada persendian di antaranya campak dan hepatitis.
5. Asam urat tinggi
Meski identik dengan kelompok orang tua, namun kini asam urat tinggi juga banyak dialami anak muda. Kondisi ini terjadi karena penumpukan kadar asam urat dalam darah.