kesehatan

Kabar Baik! BKKBN Sebut Jumlah Keluarga Berisiko Stunting Tahun 2024 Turun

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 10:53 WIB
Ilustrasi Bayi Stunting. (Pixabay.com)

KALTENGLIMA.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan jika jumlah keluarga berisiko stunting (KRS) di Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan.

Direktur Pelaporan dan Statistik (Laptik) BKKBN Lina Widyastuti menyebutkan jumlah KRS pada 2022 secara nasional berkisar 13,5 juta penduduk.

Angka itu menurun dari 2023, menjadi 11,8 juta penduduk dan kembali turun pada catatan awal 2024 menjadi 8,6 juta penduduk.

"Jumlah keluarga berisiko stunting (KRS) mengalami penurunan yang disebabkan oleh intervensi yang berdasar pada strategi penapisan yang telah ditetapkan," imbuhnya saat ditemui di kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga: Ratusan Warga Nigeria Meninggal Karena Wabah Demam Lassa, Apa itu?

Lina mengatakan intervensi yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR) berbasis data peningkatan akses terhadap jamban dan air bersih. Selain itu, intervensi terkait komunikasi maupun pelayanan modern terhadap pasangan usia subur (PUS) juga diyakini ikut berpengaruh.

"Sebuah keluarga dikatakan sebagai keluarga berisiko jika termasuk dalam keluarga sasaran (yakni calon pengantin, ibu hamil, keluarga memiliki baduta atau anak di bawah usia dua tahun, keluarga memiliki balita) yang tidak memiliki jamban dan akses air minum sehat," terangnya.

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB