kesehatan

Kemenkes Beberkan Laporan Bullying PPDS 6 Bulan Terakhir, Paling Banyak di RS Ini

Jumat, 6 September 2024 | 09:12 WIB
Ilustrasi bullying di dunia kedokteran. (Canva/ WOKANDAPIX from pixabay)

 

KALTENGLIMA.COM - Kasus Bullying Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) mencuat usai dr ARL, seorang mahasiswi PPDS program anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi ditemukan meninggal di kamar kostnya. Ia meninggal usai menyuntikkan obat, diduga karena tak kuat menjadi korban bullying senior.

Terkait kasus perundungan PPDS, Kementerian Kesehatan RI menyebutkan hal ini tak hanya terjadi di Undip. Tetapi, juga terjadi di sejumlah RS, termasuk RS vertikal lain yang dinaungi Kemenkes RI.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya mengatakan pihaknya sudah menerima 1.540 laporan dugaan bullying PPDS hingga awal Agustus 2024.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tahan Imbang Arab Saudi, Netizen: Kelasss Marteen Paes!

Usai ditelusuri lebih lanjut, sekitar 25 hingga 30 persen dari laporan yang diterima menunjukkan indikasi kuat bullying benar terjadi.

"Jumlah ini terus bertambah dan biasanya awal bulan kita rekap," ucapnya

Azhar mengatakan laporan dugaan bullying di RS Vertikal paling banyak selama 6 bulan terakhir berada di RS Kandou Manado. Lalu, diikuti RS Pemerintahan Daerah (Pemda) di RS Zainoel Abidin Aceh, dan RS Undip.

Baca Juga: Hasil Laga Kualifikasi Piala Dunia Ronde Ketiga Indonesia vs Arab Saudi, Poin Sama

"Di RS kemenkes yang paling tinggi dalam 6 bulan terakhir adalah RS Kandou manado, RS Pemda yg tertinggi RS Zainoel Abidin Aceh, untuk RS milik universitas yang tertinggi RS undip juga. Saya sudah kirim teguran," kata Azhar.

"Ini terjadi di RS pendidikan dan tidak hanya di RS milik Kemenkes. Ada juga di RSUD milik pemda dan RS milik Universitas juga," sambungnya lagi.

Hal senada disampaikan Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi. Ia juga mengungkapkan kasus dugaan bullying PPDS terjadi di beberapa RS vertikal Kemenkes atau di bawah naungan Kemenkes.

Baca Juga: Bawaslu Murung Raya Bentuk Pokja Pengawasan, Ini Tugasnya

Terlebih, kata dr Nadia, hampir semua RS vertikal yang menjadi wahana pendidikan terdapat indikasi dugaan bullying. Beberapa laporan yang termasuk indikasi bullying kini sudah diberikan sanksi.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB