Singkatnya, Clean Eeating tampaknya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Konsep Clean Eeating populer di kalangan konsumen muda yang aktif menggunakan media sosial, yang merupakan platform utama bagi para selebritas, blogger, dan tokoh ternama lainnya yang menceritakan makanan dan resep makanan sehat mereka.
Baca Juga: Apakah Susu Ikan Bisa Bantu Turunkan Stunting? Begini Kata BKKBN
Sebuah survei terhadap lebih dari 1.200 peserta berusia 14-24 tahun menemukan bahwa 55% dari mereka mengetahui istilah makanan sehat dari media sosial, sumber daring lainnya, atau teman sebaya mereka.
Survei yang dilakukan oleh International Food Information Council (IFIC) membantu mendefinisikan lebih lanjut keyakinan konsumen tentang pola makan bersih.
Survei tersebut menemukan bahwa “Clean Eater” atau orang yang melakukan Clean Eeating mengonsumsi makanan yang tidak diproses secara berlebihan, seperti buah dan sayuran segar atau organik, serta produk makanan dengan daftar bahan yang pendek dan sederhana.
Baca Juga: Daftar Minuman yang Bantu Menurunkan BB, Termasuk Air Kelapa
Hampir setengah dari Clean Eeater yang disurvei menganggap diri mereka sebagai orang yang makan makanan bersih, dengan “makanan yang tidak banyak diproses”, “makan produk segar”, “makan makanan organik”, dan “makan makanan dengan daftar bahan yang sederhana”.
Dari 64% partisipan yang disurvei mengatakan mereka mencoba memilih makanan yang dibuat dengan bahan-bahan bersih, yang didefinisikan sebagai “bukan buatan atau sintetis”, “organik”, “segar”, atau “alami”.
Itulah ulasan singkat tentang fenomena maraknya penggunaan istilah Clean Eeating dalam Pola Makan Sehat.