KALTENGLIMA.COM - Dalam penelitian terbaru ilmuwan menemukan faktor-faktor utama yang membuat orang lebih berisiko mengalami demensia. Demensia merupakan gangguan fungsi otak yang bisa menurunkan ingatan atau pikun, kemampuan kognitif, bahasa, sampai kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari.
Peneliti di Amerika Serikat menganalisis lebih dari 20 ribu orang dewasa berusia di atas 50 tahun untuk memperkirakan kemungkinan penyebab mereka terkena kondisi itu. Ahli menemukan terdapat 12 variabel utama yang memengaruhi risiko demensia.
Mengidap stroke, kesehatan fisik buruk, sampai diabetes dan body mass index (BMI) lebih dari 35 menjadi beberapa tanda-tandanya. Selain itu, ada juga tiga faktor demensia yang berkaitan dengan kepribadian seseorang, misalnya kebanyakan nganggur atau tidak kerja selama beberapa tahun, kurang teliti, dan tak memiliki hobi.
Baca Juga: Advokat PDIP Ikut Jadi Tersangka, KPK Tindak Lanjuti Kasus Harun Masiku
Risiko lain yang berkaitan ialah terlalu sering mengonsumsi alkohol, tidak pernah berolahraga, nilai rendah pada tes fisik, dan kemampuan kognitif rendah.
Peneliti mengingatkan jika temuan ini hanya untuk menunjukkan hubungan antara faktor-faktor itu dan demensia. Faktor-faktor tersebut bukan penyebab secara langsung kondisi tersebut.
"Orang lanjut usia yang berusaha mempertahankan fungsi kognitif yang tinggi untuk waktu yang lebih lama mungkin mendapat manfaat dari perubahan gaya hidup dini, seperti melakukan latihan fisik, bekerja lebih lama, menekuni hobi, dan aktivitas informasi baru setelah pensiun, dan menjaga kesehatan fisik yang baik," tulis laporan tersebut.
Baca Juga: Ini Peran Sekjen PDIP Hasto dalam Kasus Korupsi Harun Masiku
Peneliti berharap, temuan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait faktor risiko demensia. Masyarakat dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan terkena kondisi tersebut.
Pada bulan Juli, sebuah studi yang berbeda menunjukkan setengah dari semua kasus alzheimer bisa dicegah dengan pencegahan faktor gaya hidup pada masa kanak-kanak. Peneliti menemukan faktor risiko baru, yakni kolesterol tinggi dan masalah penglihatan.
Saat dua faktor tersebut digabungkan, keduanya menjadi penyebab hampir 1 per 10 kasus demensia di seluruh dunia.
Baca Juga: Bersinergi Dalam Menangkal Bahaya Narkoba, Ini Harapan Dewan
Dengan mengabaikan faktor-faktor yang tak dapat dihindari seperti timbulnya susunan genetik pada penuaan, para ahli menyebut merokok, kurang olahraga, alkohol berlebihan, isolasi sosial, dan polusi udara merupakan faktor 4 per 10 kasus kondisi tersebut.