Akibatnya, mereka bisa mengalami gangguan pola makan di kemudian hari, seperti kebiasaan mengemut makanan dalam waktu lama.
Dr. Dimple menjelaskan bahwa ada dua penyebab utama anak sering mengemut makanan, yaitu karena mereka belum merasa lapar atau karena tekstur makanan yang kurang sesuai.
Makanan yang terlalu alot, kenyal, atau sulit dikunyah sering kali membuat anak enggan menelannya.
Baca Juga: Ternyata Bikin Umur Panjang, Rutin Konsumsi Telur Bisa Turunkan Risiko Mati Muda
Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan tekstur makanan sudah disesuaikan dengan kemampuan makan anak agar mereka lebih mudah mengunyah dan menelan.
Salah satu dampak negatif dari penggunaan gadget saat makan adalah munculnya kebiasaan Gerakan Tutup Mulut (GTM), di mana anak menolak makan dan hanya mau mengonsumsi makanan tertentu, seperti cemilan manis atau biskuit.
Kebiasaan ini menyebabkan asupan makanan menjadi tidak seimbang. Meskipun berat badan anak tampak normal, konsumsi makanan yang didominasi oleh gula tetap dapat menyebabkan kekurangan gizi dan meningkatkan risiko stunting.
Baca Juga: Ternyata Bikin Umur Panjang, Rutin Konsumsi Telur Bisa Turunkan Risiko Mati Muda
Pola makan yang tidak seimbang dapat menghambat pertumbuhan anak karena tubuh masih membutuhkan protein dan nutrisi esensial lainnya.
Oleh sebab itu, orang tua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dengan memberikan makanan yang bervariasi dan bernutrisi, bukan hanya sekadar cemilan manis.