KALTENGLIMA.COM - Merasa kliyengan atau pusing setelah berolahraga merupakan hal yang cukup umum dialami oleh banyak orang.
Sensasi ini bisa berupa perasaan seperti ruangan berputar atau kehilangan keseimbangan, serta bisa juga terasa seperti hampir pingsan.
Menurut ahli fisiatri olahraga, penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar penyebabnya dapat dikenali dan dicegah.
Baca Juga: Darah Menstruasi Yang Menggumpal, Apakah Ini Tanda Kanker Serviks?
Salah satu faktor utama adalah memaksakan tubuh bekerja terlalu keras di luar batas kemampuannya, terutama jika seseorang baru memulai olahraga atau meningkatkan intensitas secara mendadak.
Untuk menghindarinya, disarankan agar peningkatan durasi atau intensitas latihan dilakukan secara bertahap.
Selain itu, kekurangan cairan tubuh juga bisa menyebabkan tekanan darah menurun, yang pada akhirnya mengganggu aliran darah ke otak dan menimbulkan rasa ringan di kepala.
Baca Juga: Ini Durasi Jalan Kaki yang Dapat Hempaskan Lemak di Perut
Oleh karena itu, menjaga asupan cairan setidaknya dua liter per hari sangat penting, terutama saat berolahraga berat atau di cuaca panas.
Pola pernapasan yang tidak tepat, seperti menahan napas saat mengangkat beban, juga berisiko menyebabkan kliyengan.
Maka dari itu, disarankan untuk melatih pernapasan melalui diafragma dan tidak menahan napas saat beraktivitas fisik intens.
Baca Juga: Ternyata Makan Buah Kiwi Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak! Tertarik Mencobanya?
Rendahnya kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes atau atlet jarak jauh, juga bisa memicu gejala ini, sehingga dianjurkan untuk mengonsumsi camilan sehat yang mengandung karbohidrat sebelum latihan serta tidak berolahraga dalam kondisi perut kosong.