KALTENGLIMA.COM - Telur memang dikenal sebagai sumber protein hewani yang murah, bergizi, dan serbaguna dalam pengolahannya.
Namun, meskipun sebagian orang memilih mengonsumsi telur dalam keadaan mentah, misalnya dalam smoothie, saus, atau adonan kue cara ini tidak dianjurkan dari segi kesehatan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi telur mentah dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri Salmonella, yang bisa berasal dari dalam telur sebelum cangkang terbentuk atau dari luar akibat kontaminasi kotoran unggas.
Baca Juga: Ternyata Ini Sebab Tumpulnya Kemampuan Otak pada Anak, Bunda-Bunda Harus Tahu!
Salmonella merupakan penyebab umum keracunan makanan, dengan gejala seperti diare, mual, muntah, demam, dan kram perut. Gejala biasanya muncul dalam waktu 6 jam hingga 6 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Walau kebanyakan orang dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, infeksi bisa menjadi serius pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan individu dengan sistem imun lemah.
Bagi mereka, konsumsi telur mentah bisa menyebabkan komplikasi berat hingga mengancam jiwa.
Baca Juga: Ketahui! Ini Batas Aman Menyimpan Telur di Suhu Ruang dan Kulkas
Selain risiko bakteri, putih telur mentah juga mengandung zat avidin yang dapat mengganggu penyerapan biotin (vitamin B7) bila dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang.
Bahkan tepung dalam adonan kue yang belum dimasak juga bisa mengandung bakteri seperti E. coli.
Karena itu, CDC menyarankan untuk menghindari konsumsi bahan makanan mentah, termasuk telur dan tepung.
Baca Juga: Riset Mengungkap Sering Mimpi Buruk Risiko Mati Mudanya Lebih Besar, Kok Bisa?
Agar tetap aman, telur sebaiknya dimasak hingga matang sempurna, gunakan telur pasteurisasi jika diperlukan dalam kondisi mentah, simpan telur dalam suhu maksimal 4°C, dan pastikan tangan serta alat dapur dibersihkan setelah bersentuhan dengan telur mentah.