KALTENGLIMA.COM - Kanker saluran empedu atau cholangiocarcinoma merupakan jenis kanker yang tergolong langka namun bersifat agresif dan cepat menyebar, sehingga membutuhkan penanganan segera.
Salah satu faktor yang disebut-sebut berkaitan dengan risiko kanker ini adalah keberadaan batu empedu.
Menurut penjelasan Prof. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM, batu empedu memang memiliki kaitan dengan kanker saluran empedu.
Baca Juga: Demam Setelah Vaksin pada Balita, Apakah Normal? Ini Alasannya
Ketika batu empedu keluar dan melewati saluran empedu, gesekan yang terjadi dapat menyebabkan lecet pada dinding saluran, yang selanjutnya menimbulkan peradangan.
Jika peradangan ini berlangsung terus-menerus, maka kondisi tersebut berpotensi memicu perubahan sel yang abnormal hingga menjadi kanker.
Namun demikian, tidak semua penderita batu empedu akan berkembang menjadi kanker.
Baca Juga: Manfaat Kesehatan dari Konsumsi Air Hidrogen yang Perlu Kamu Tahu!
Berdasarkan data yang ada, sebagian besar pasien kanker kantong empedu (sekitar 70–90 persen) ditemukan memiliki batu empedu, namun ini tidak serta merta menjadikan batu sebagai penyebab utama.
Sebaliknya, pada kasus batu empedu yang dipantau dalam jangka panjang, hanya sekitar 0,5–3 persen yang berkembang menjadi kanker.
Artinya, hanya sebagian kecil penderita batu empedu yang mengalami transformasi sel ganas.
Baca Juga: Tak Hanya Buahnya, Kulit Manggis Kering Juga Bermanfaat untuk Kesehatan
Risiko tersebut terjadi terutama ketika batu menyebabkan iritasi kronis di dinding kantong empedu, yang lama-kelamaan memicu luka dan mengubah struktur jaringan normal menjadi sel yang abnormal.