KALTENGLIMA.COM - Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia akan mengalami berbagai perubahan, termasuk pada kesehatan mata.
Salah satu gangguan yang umum muncul adalah presbiopia atau mata tua, yang biasanya dialami ketika seseorang memasuki usia 40 tahun.
Kondisi ini ditandai dengan penurunan kemampuan lensa mata untuk berakomodasi, sehingga membuat penderitanya kesulitan melihat objek pada jarak dekat.
Baca Juga: Kapan Waktu Ideal untuk Periksa Gigi? Ini Kata Dokter
Presbiopia terjadi karena faktor penuaan yang menyebabkan lensa mata kehilangan fleksibilitasnya. Gejalanya sering membuat aktivitas seperti membaca atau menulis menjadi sulit.
Selain faktor usia, kebiasaan melihat objek dalam jarak dekat dalam waktu lama, terutama pada pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi, dapat mempercepat munculnya presbiopia.
Data menunjukkan bahwa prevalensi presbiopia terus meningkat, dengan perkiraan jumlah penderita mencapai 2,1 miliar pada tahun 2030, salah satunya dipicu gaya hidup modern yang melibatkan penggunaan ponsel dalam intensitas tinggi.
Baca Juga: Pengaruh Gen Ibu dan Ayah terhadap Risiko Obesitas, Mana yang Lebih Dominan?
Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup, karena membatasi kemampuan melihat jarak dekat yang berdampak pada aktivitas sehari-hari, disertai gejala sekunder seperti kelelahan mata dan sakit kepala setelah membaca.
Penurunan produktivitas juga menjadi risiko yang perlu diwaspadai. Untuk mengatasinya, penderita dapat menggunakan kacamata bifokal atau menjalani prosedur Refractive Lens Exchange (RLE), yaitu penggantian lensa alami mata dengan lensa tanam.
Prosedur RLE menjadi pilihan ideal bagi mereka yang tidak nyaman menggunakan kacamata dan menginginkan solusi jangka panjang.