KALTENGLIMA.COM - Puasa intermiten merupakan metode diet yang dilakukan dengan membatasi waktu makan dalam sehari. Salah satu pola yang banyak diterapkan adalah metode 18:6, di mana seseorang memiliki waktu makan selama 6 jam, lalu berpuasa selama 18 jam.
Pola ini umumnya dilakukan dengan jadwal makan mulai pukul 12.00 hingga 18.00, kemudian melanjutkan puasa hingga keesokan harinya.
Selama 18 jam berpuasa, tubuh akan sepenuhnya bergantung pada cadangan nutrisi yang sudah tersimpan, sementara glikogen dari karbohidrat hanya digunakan pada 4–6 jam awal puasa.
Baca Juga: Pasca Bertanding, Petinju Jepang Shigetoshi Kotari Meninggal Dunia: Trauma Otak
Ketika simpanan glikogen habis, hati mulai memproduksi glukosa dari sumber non-karbohidrat untuk menjaga pasokan energi ke seluruh organ, termasuk otak dan otot.
Selanjutnya, tubuh mulai memanfaatkan lemak sebagai sumber bahan bakar. Lemak ini dipecah menjadi glukosa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Proses pembakaran lemak yang berlangsung terus-menerus memicu terjadinya ketosis, yaitu kondisi metabolisme di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama.
Baca Juga: Viral! Pasien Alami Gangguan Sumsum Tulang Usai Dokter Salah Beri Resep Obat
Ketosis biasanya tercapai setelah berpuasa minimal 12 jam, terutama jika diiringi pola makan rendah karbohidrat.
Menerapkan puasa intermiten 18:6 dapat memberikan sejumlah manfaat, seperti penurunan berat badan, perubahan komposisi tubuh, peningkatan fleksibilitas metabolisme, perbaikan manajemen gula darah, kesehatan jantung yang lebih baik, serta peningkatan kesehatan pencernaan akibat perubahan mikrobioma usus.
Namun, saat menjalani metode ini, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi selama waktu makan agar manfaat puasa bisa maksimal.
Artikel Terkait
Hidung Meler? Coba 5 Cara Ini agar Cepat Reda
Tak Disangka, 4 Aktivitas Ini Justru Bisa Menyebabkan Kecemasan
Lebih Sehat Makan Cepat atau Lambat? Simak Faktanya!
Aktivitas Pagi Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Apa Saja?