kesehatan

Tak Hanya Introvert dan Ekstovert, Ahli Ungkap Jenis Kepribadian Orang Otrovert

Selasa, 23 September 2025 | 09:13 WIB
Dunia psikologi mengenali tipe kepribadian baru yang bernama Otrovert ( Instagram @btgfeed )

KALTENGLIMA.COM - Kebanyakan orang hanya mengenal dua tipe kepribadian, yakni introvert dan ekstrovert. Banyak yang menganggap bahwa persona seseorang dapat dibagi secara tegas ke dalam kedua kategori ini. Tetapi, ternyata tidak semua orang sepenuhnya cocok dengan istilah tersebut. Ada area abu-abu di antaranya, yang dikenal sebagai otrovert.

Seorang psikiater asal Amerika Serikat, Dr Rami Kaminski, memaparkan bahwa istilah tersebut menggambarkan individu yang tidak sepenuhnya merasa menjadi bagian dari kelompok introvert maupun ekstrovert. Mereka bisa menikmati waktu sendiri, sekaligus merasa nyaman saat bersosialisasi.

Ciri Kepribadian Otrovert
Sederhananya, otrovert merupakan gabungan antara introvert dan ekstrovert. Meskipun bisa berinteraksi dengan kelompok besar, orang dengan kepribadian ini belum tentu merasa benar-benar menemukan "kelompok" yang sesuai dengan dirinya.

Baca Juga: Kabar Gembira : Netflix Konfirmasi Season Kedua dan Ketiga serial The Trauma Code

"Otrovert sangat ramah dan mampu menjalin hubungan yang sangat mendalam dengan orang lain. Satu-satunya perbedaan sosial terjadi pada kurangnya koneksi dengan kelompok, yakni identitas koletif atau tradisi bersama," jelas Dr Kaminski, dikutip dari Lad Bible.

Pada ceritanya, Dr Kaminski menyadari ia memiliki tipe kepribadian ini sejak kecil. Ia tidak merasakan rasa keterhubungan dan kebersamaan yang sama seperti anak-anak lainnya. Dr Kaminski menyebutkan beberapa ciri orang otrovert, diantaranya :
- Lebih suka melawan arus dan cenderung tidak berpikir dengan cara yang sama seperti sebagian besar masyarakat.
- Sering kali kesulitan menemukan gairah untuk aktivitas tim, baik itu olahraga, pekerjaan, atau bahkan hidup berdampingan.
- Kebal terhadap 'fenomena bluetooth', yang mengacu pada orang-orang yang secara emosional 'berpasangan' dengan orang-orang di sekitar mereka.
- Merasa sulit untuk mengatasi tekanan 'menyesuaikan diri' dengan dunia di sekitar mereka.
- Tidak terlalu peduli dengan siapa yang mereka buat terkesan atau takut ditolak.

Meskipun terdengar seperti beban yang berat, menjadi seorang 'otrovert' bukan berarti ditakdirkan menjadi orang yang tidak cocok di masyarakat. Pada kenyataannya, dalam berhubungan, hal tersebut bisa memungkinkan terjalinnya ikatan yang lebih kuat dan lebih bermakna dengan orang-orang yang dekat dengan otrovert.

Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Hadiri KTT PBB soal Solusi Dua Negara untuk Palestina

"Orang otrovert merasa sangat sulit untuk menjadi bagian dari suatu kelompok, meskipun kelompok tersebut terdiri dari individu-individu yang masing-masing merupakan teman baik," terang Dr Kaminski.

"Masalahnya terletak pada hubungan dengan kelompok sebagai suatu entitas. Misalnya, dalam sebuah pesta seorang otrovert lebih mengobrol mendalam dengan seseorang di sudut yang tenang, daripada menjadi kupu-kupu sosial yang berpindah-pindah dari satu tamu ke tamu lainnya," terangnya.

Dr Kaminski percaya bahwa tipe kepribadian ini bisa membuat seseorang menjadi pemikir bebas, lebih mandiri, dan imajinatif daripada seorang introvert atau ekstrovert. Hal ini karena otrovert tidak terlalu peduli pada siapa pun, karena ia mengatakan orang-orang seperti ini kerap berkembang secara kreatif.

Baca Juga: Golkar Gelar Bimbingan Teknis DPRD, Bahlil Mendorong Anggota untuk Peka terhadap Situasi Masyarakat

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB