kesehatan

Waduh! Tak Hanya di Air Hujan, Mikroplastik Juga Bersarang di Otak Manusi

Rabu, 22 Oktober 2025 | 11:20 WIB
Ilustrasi mikroplastik (Greenpeace )

KALTENGLIMA.COM - Setelah sebelumnya sempat ramai dengan temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, sekarang muncul kembali temuan yang jauh lebih mengkhawatirkan dari ranah kesehatan global. Partikel plastik dengan ukuran mikro dan nano ternyata tidak hanya mencemari atmosfer dan air, namun juga telah menembus dan menumpuk di otak manusia dalam jumlah yang "sangat mengkhawatirkan". Penemuan ini memperkuat adanya fakta bahwa tidak ada satu pun bagian tubuh manusia mulai dari paru-paru, plasenta, hingga organ reproduksi, yang aman dari kontaminasi partikel plastik.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of New Mexico menganalisis sebanyak 51 sampel jaringan otak dari individu yang meninggal pada tahun 2016 dan 2024. Hasilnya dibandingkan dengan sampel hati dan ginjal dari autopsi yang sama. Sampel otak, yang diambil dari korteks frontal, memperlihatkan konsentrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sampel hati atau ginjal. Temuannya ini juga menemukan bahwa beberapa sampel dari tahun 2024 mengandung hampir 0,5 persen mikroplastik berdasarkan berat jaringan.

"Ini cukup mengkhawatirkan," tulis penulis pertama Dr. Matthew Campen kepada The New Lede.

Baca Juga: Kurang Minum Bisa Bikin Tubuh Lebih Rentan Stres, Ini Penjelasannya

"Ada jauh lebih banyak plastik di otak kita daripada yang pernah saya bayangkan atau rasakan."

Plastik Menembus Sawar Otak dalam Dua Jam
Pada penelitian sebelumnya, sudah membuktikan bahwa partikel plastik berukuran kecil (nanometer hingga mikrometer) dapat memasuki tubuh melalui saluran pencernaan dan mampu menembus sawar darah otak (blood-brain barrier), lapisan pelindung otak hanya dalam kurun waktu dua jam.

Para peneliti melakukan pengamatan terhadap partikel yang dicurigai sebagai mikroplastik termasuk PVC, polistirena, dan polietilen-dan menemukan peningkatan yang konsisten dari waktu ke waktu. Meskipun ini masih berupa studi preprint yang belum ditinjau sejawat (peer-review), para ahli mengkhawatirkan potensi dampaknya. Penelitian pada hewan sebelumnya mengisyaratkan bahwa akumulasi mikroplastik di otak dapat menyebabkan perubahan perilaku dan peradangan.

Baca Juga: KPK Tunda Penahanan Kusnadi dalam Kasus Dana Hibah Pemprov Jatim karena Alasan Kesehatan

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB