kesehatan

Kenapa Orang Barat Pakai Tisu Toilet, Sementara Asia Lebih Memilih Air?

Kamis, 20 November 2025 | 14:50 WIB
Ilustrasi tisu toilet. (Freepik.com)

KALTENGLIMA.COM - Perbedaan cara membersihkan diri setelah buang air besar antara orang Barat dan masyarakat Asia terutama Asia Tenggara ternyata tidak hanya soal kebiasaan modern, tetapi memiliki akar sejarah dan budaya yang panjang.

Di negara-negara Barat, penggunaan tisu toilet sudah mengakar ratusan tahun. Sementara itu, di banyak wilayah Asia, air dianggap cara yang lebih higienis dan nyaman.

Penggunaan tisu toilet pertama kali tercatat di China pada abad ke-6 hingga ke-8, sementara masyarakat dari berbagai belahan dunia kuno memakai berbagai benda mulai dari daun kering, tongkol jagung, batu, hingga spons pada tongkat seperti yang digunakan orang Romawi.

Baca Juga: Studi Ungkap Alasan Penggemar Sepak Bola Bisa Sangat Emosional

Produksi tisu toilet secara komersial baru dimulai di Amerika Serikat pada 1857, sebelum akhirnya berkembang luas hingga menjadi standar kebersihan modern di Barat.

Kebiasaan orang Amerika dalam memakai tisu toilet disebut sangat dipengaruhi Inggris. Pada abad ke-18 dan ke-19, masyarakat Inggris yang melihat bidet di Paris mengasosiasikannya dengan rumah bordil dan gaya hidup bebas, sehingga menolak penggunaan air. Pandangan ini terbawa hingga Amerika Serikat.

Sementara itu, masyarakat di negara-negara yang menggunakan air beranggapan bahwa metode berbasis air jauh lebih bersih. Para ahli seperti Rose George juga menilai penggunaan tisu kering tidak dapat membersihkan tubuh secara optimal.

Baca Juga: Wamenkes Dante Luruskan soal Usulan BPJS Kesehatan Cuma Buat Warga Miskin

Pada akhirnya, perbedaan metode ini lebih merupakan hasil sejarah, budaya, dan kebiasaan turun-temurun ketimbang sekadar preferensi pribadi.

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB