KALTENGLIMA.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan pihaknya akan fokus memperbaiki rumah sakit di Aceh. Hal ini dilakukan agar layanan kesehatan di tempat terdampak bencana alam dapat kembali berjalan dengan baik.
"Yang kita kejar itu ada dua. Pertama, rumah sakitnya kita hidupkan dulu, ini kan ada 18 (RS), itu masih di Aceh ya. Kalau di Sumatera Barat sama di Sumatera Utara sudah beroperasi semua rumah sakitnya, yang di Aceh ada 18 yang terkena bencana, nah itu rumah sakitnya mau kita hidupkan," kata Menkes.
Menkes mengungkapkan hingga kini ada enam rumah sakit di Aceh yang belum beroperasi penuh. Ia berharap pemulihan rumah sakit ini bisa segera dilakukan.
Baca Juga: Awalnya Dikira Asam Lambung, Wanita Tangerang Kena Gagal Ginjal Stadium 5 di Usia 14
Terlebih, terdapat beberapa kondisi kesehatan yang membutuhkan penanganan segera, misalnya pasien cuci darah. Orang dengan masalah ginjal dapat membutuhkan cuci darah beberapa kali seminggu.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, ini bisa begitu berbahaya untuk mereka.
"Tapi yang masih sangat ketinggalan itu yang di Aceh Tamiang. Nah, itu diharapkan mulai besok instalasi gawat darurat (IGD)-nya sudah bergerak karena kita prioritasnya IGD-nya dulu, jadi perawatan bisa mengejar, kemudian ruang operasi, kemudian yang cuci darah, karena cuci darah itu kalau terlambat bisa berbahaya," sambungnya.
Baca Juga: DPRD Mura Ajak Partisipasi Masyarakat dalam Pemeliharaan Infrastruktur
Menkes menuturkan saat ini pihaknya fokus menempatkan dokter internship ke Provinsi Aceh sebagai wilayah paling terdampak. Beberapa wilayah bahkan masih tertutup aksesnya sehingga tidak dapat dilewati.
Sekitar 300 puskesmas rusak dan 50 unit di antaranya masih belum bisa diakses akibat bencana alam. Ia berharap daerah yang terisolasi bisa segera terhubung agar dokter dan kebutuhan obat-obatan bisa masuk.
"Kebutuhan dokter-dokter itu, terutama di puskesmas-puskesmas yang dekat dengan pusat-pusat pengungsian, dipastikan harus ada. Sebenarnya bukan hanya dokter, melainkan alat kesehatan juga obat-obatannya karena berdasarkan laporan dari Kementerian Pertahanan, banyak penyakit kulit, diare sama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," tandasnya.
Baca Juga: Sindir Donasi Cuma Rp10 M, Anggota DPR: Udah Sok Paling-paling