KALTENGLIMA.COM - Minat masyarakat terhadap berbagai ajang olahraga, khususnya lari, terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dari kegiatan fun run hingga lomba ultra trail di pegunungan, ribuan peserta berlomba mencari pengalaman fisik dan mental yang menantang.
Tren ini memang membawa dampak positif karena olahraga berperan besar dalam menjaga kesehatan. Namun, di balik euforia menyelesaikan race dan mengejar medali, terdapat risiko kesehatan serius yang sering kurang diperhatikan.
Peristiwa meninggalnya dua pelari dalam event Lawu Ultra baru-baru ini menjadi pengingat bahwa kegiatan olahraga berat tidak cukup hanya mengandalkan kemauan, stamina, atau semangat kompetisi. Sebelum mengikuti ajang dengan intensitas tinggi, seseorang harus memastikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu.
Baca Juga: Stres Bisa Picu Kebangkitan Sel Kanker, Ini yang Perlu Diwaspadai
Dokter Spesialis Kardiovaskular dari Rumah Sakit Medistra, Dr. Birry Karim, menegaskan bahwa banyak peserta terlalu fokus pada target fisik tanpa memahami batas kemampuan tubuh.
Ia menjelaskan bahwa tubuh sebenarnya memberikan sinyal ketika tidak siap menghadapi aktivitas berat, namun sering kali sinyal tersebut diabaikan. Hal ini berbahaya karena kondisi kesehatan yang tidak terdeteksi dapat berujung fatal.
Persiapan fisik dan kesehatan menjadi semakin penting terutama bagi peserta berusia di atas 40 tahun atau mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, atau riwayat penyakit jantung.
Baca Juga: Hidup di Daerah Tropis? Ketahui Pengaruhnya pada Kesehatan Tubuh
Menurut Dr. Birry, banyak orang merasa sehat karena tidak merasakan keluhan, padahal secara internal tubuh berada dalam kondisi berisiko. Salah satu faktor yang paling sering terabaikan adalah tingginya kadar kolesterol LDL.
Kolesterol ini dikenal sebagai silent killer karena tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung, terutama saat tubuh dipaksa bekerja keras selama aktivitas olahraga intens.
LDL yang tinggi dapat memicu serangan jantung tanpa peringatan, khususnya pada lomba lari jarak jauh atau kegiatan serupa.
Baca Juga: Kasus ISPA Bisa Melejit di Musim Hujan, Dokter Paru Beberkan Cara Menghindarinya
Untuk mencegah risiko tersebut, pemeriksaan kesehatan sebelum mengikuti event olahraga berat sangat penting. Medical check-up yang mencakup tes kolesterol lengkap, tekanan darah, gula darah, serta pemeriksaan jantung seperti treadmill test atau CT scan jantung dapat membantu memastikan kesiapan tubuh.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan fungsi tubuh dalam keadaan baik, kegiatan olahraga intens dapat dilakukan dengan lebih aman.
Pada akhirnya, hal paling penting adalah mengenali kondisi tubuh sendiri dan memastikan kesehatan berada pada tingkat yang optimal sebelum memutuskan ikut serta dalam ajang olahraga berintensitas tinggi.